Beranda >

Berita > Cerdas Cermat Muspika, Bima: Membumikan Pancasila Jadi Tantangan Aparatur


06 Agustus 2018

Cerdas Cermat Muspika, Bima: Membumikan Pancasila Jadi Tantangan Aparatur

Festival Merah Putih (FMP) Bogor 2018 tidak saja menyuguhkan kirab bendera raksasa tapi juga menghadirkan kegiatan inovatif lainnya. Seperti yang terpantau di Lapangan Pusdikzi, Jalan Jendral Sudirman, Kota Bogor, Minggu (5/8/2018).

Dalam sebuah panggung unik yang terbuat dari perahu milik Zeni AD, panitia FMP 2018 menggelar lomba cerdas cermat. Bukan pelajar yang menjadi pesertanya, melainkan para unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang terdiri dari Camat, Kapolsek dan Komandan Koramil.

Kegiatan yang diikuti enam kecamatan itu pun menghadirkan tiga dewan juri, yakni Walikota Bogor Bima Arya, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Rantau Isnur Eka dan perwakilan dari Kodim 0606/Kota Bogor.

Tidak hanya keseruan, rasa tegang juga tampak terlihat di antara para peserta, dimana sehari-hari mereka terbiasa memberikan pelayanan bagi warga Kota Bogor namun di acara ini mereka dihadapkan tantangan untuk mampu menjawab pertanyaan seputar 4 pilar kebangsaan.

Ada yang mampu dijawab dengan lugas, ada pula pertanyaan yang membuat peserta tak mampu menjawab.

Hasilnya, dalam lomba yang berlangsung selama 2 jam itu dimenangkan oleh regu D dari Kecamatan Bogor Selatan yang diketuai Camat Sudjatmiko dengan total poin 675.

Posisi kedua ditempati regu C dari Bogor Barat dengan raihan skor 635. Sementara posisi ketiga diduduki regu B dari Bogor Utara dengan nilai 625. Panitia juga memberikan hadiah kepada suporter terbaik yang diraih Kecamatan Bogor Barat, disusul Tanah Sareal dan ketiga adalah Bogor Selatan.

Walikota Bogor Bima Arya sangat mengapresiasi kegiatan cerdas cermat antar Muspika ini. Menurutnya, acara ini merupakan sebuah terobosan yang belum pernah ada di daerah lain.

“Ini luar biasa. Satu acara terobosan dari panitia Festival Merah Putih yang konsepnya unik dan menarik. Belum pernah juga saya lihat di tempat-tempat lain. Di sini menggambarkan kebersamaan diantara unsur-unsur pimpinan tingkat kecamatan. TNI (Danramil), Polri (Kapolsek) dan Pemerintah (Camat),” ungkap Bima.

Ia menambahkan, cerdas cermat ini tidak saja menggambarkan bagaimana para pimpinan wilayah memiliki pemahaman tentang wawasan kebangsaan. Tetapi juga strategi taktis.

“Ini menguatkan kebersamaan. Mudah-mudahan acara ini bisa memberikan inspirasi tentang kebersamaan kepada semua. Saya cukup kagum kepada mereka, pertanyaannya belum tentu bisa dijawab semua. Juri pun kalau dikasih (pertanyaan serupa) harus berpikir juga. Tetapi sebagian besar dari mereka bisa menjawab dengan baik. Pemahamannya bagus,” terang Bima.

Ia juga berharap acara ini tidak hanya dijadikan pelengkap saja tetapi bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Harapan kita tentunya bukan saja pemahaman dalam konteks konseptual tetapi mudah-mudahan bisa satu antara kata dan perbuatan. Membumikan pancasila itu tantangan aparatur negara saat ini,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana FMP Bogor 2018, Muzakkir mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan semua unsur tentang kebangsaan.

“Kegiatan ini digagas oleh Pak Walikota tujuannya untuk kekompakan aparatur wilayah. Kita bersatu dalam cerdas cermat ini. Yang paling penting seru dan happy. Dan pastinya bisa menambah wawasan kita tentang kebangsaan. Semoga kegiatan ini bisa memberi manfaat bagi kita semua,” pungkasnya. (rabas/indra/pri)