Beranda >

Berita > Bima Arya Serahkan Donasi #BogorUntukLombok di Kaki Gunung Rinjani


10 September 2018

Bima Arya Serahkan Donasi #BogorUntukLombok di Kaki Gunung Rinjani

Walikota Bogor Bima Arya tiba di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/9/2018). Wilayah yang berada di kaki Gunung Rinjani ini merupakan salah satu titik terparah yang terdampak gempa pada Agustus 2018 lalu.

Tiba di Bandara Internasional Lombok, Bima dan tim harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam untuk menjangkau ke lokasi. Jalan yang cukup terjal sempat menghambat kendaraan logistik tim.

Sembalun merupakan wilayah yang tidak asing bagi para pendaki. Sebagai gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, pesonanya mampu menarik perhatian. Namanya dikenal wisatawan lokal hingga mancanegara. Namun, nadi kehidupan warga sekitar nyaris saja putus akibat gempa.

Warga yang biasa menggantungkan hidup menjadi petani, pemandu wisata, penyewaan penginapan hingga berdagang lumpuh. Desa-desa yang biasa menjadi tempat hilir mudik wisatawan kini berubah menjadi lalu lalang alat berat hingga kendaraan pengangkut logistik bantuan sejumlah relawan.

Sepanjang perjalan, Bima Arya dan tim disuguhkan pemandangan reruntuhan bangunan, mulai dari rumah, sekolah hingga tempat ibadah. Belasan ribu warga mengungsi di tenda darurat, ribuan pelajar nyaris kehilangan masa depannya.

"Ini salah satu alasan kami menyalurkan bantuan dari donasi warga, pelaku usaha, komunitas hingga pelajar Kota Bogor ke lokasi ini," ungkap Bima.

Menurut Bima, meski tidak separah keadaan di Lombok Utara, kondisi di Sembalun Lombok Timur juga butuh penanganan serius. Tak sekedar banyaknya bangunan yang rusak, gemuruh longsoran batu di kaki Gunung Rinjani yang bisa kapan saja terjadi membuat warga sekitar hidup dalam kekhawatiran serta trauma.

"Saya lihat kondisinya memang membutuhkan penanganan yang masif dan luar biasa dari semua unsur. Saya lihat di lapangan kebutuhan mendesak itu adalah fasilitas yang mendasar seperti ketersediaan air bersih, bahan makanan pokok dan juga pendidikan untuk anak-anak," jelasnya.

Untuk itu, Bima menyatakan akan membawa isu gempa Lombok ini ke forum lebih luas agar penanganannya bisa segera dituntaskan dengan semangat gotong royong.

"Saya ingin mengangkat isu ini ke forum yang lebih luas. Menyuarakan di Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk turun serta meringankan beban ini. Karena saya lihat memang ada kebutuhan cepat, sementara ada keterbatasan APBD, siklus penganggaran, APBN. Jadi perlu dana swadaya dari masyarakat untuk membantu," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bima menyerahkan donasi 'titipan' warga Bogor senilai Rp512 juta. "Sebagian dibelanjakan untuk kebutuhan mendesak seperti terpal, selimut, bahan makanan pokok. Tetapi yang lebih besar lagi adalah kebutuhan permanen, kami akan alokasikan juga untuk membangun ruang kelas di tiga desa. Segera kita akan bangun itu, nanti akan kita tengok lagi sekitar November," bebernya.

"Semoga bantuan ini bisa meringankan beban pengungsi di sini. Kami ingin Lombok bangkit, hilangkan kesedihan. Insya Allah pertolongan Allah akan datang bersama kesabaran," tambah Bima.

Donasi tersebut diserahkan secara simbolis kepada Camat Sembalun Usman. Menurut Usman, wilayahnya menjadi salah satu yang terdampak gempa cukup parah.

"Kedatangan Walikota Bogor yang menyampaikan donasi dari warganya menjadi penyemangat bagi warga kami untuk bangkit kembali membangun desanya. Terimakasih atas kunjungan dan donasinya warga Bogor, tentunya ini akan sangat membantu," ungkap Usman.

Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya dan tim mengunjungi tiga titik lokasi pengungsian, yakni di desa Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung dan Sajang. Tidak sekedar menyalurkan donasi, Bima Arya juga mengajak pendongeng asal Bogor bernama Syamsul Yusuf alias Kak Syam.

Dihadirkannya Kak Syam di tengah anak-anak pengungsian korban gempa untuk membantu pemulihan trauma atau trauma healing pasca bencana. Selain story telling, Kak Syam juga mengajak anak-anak itu untuk bermain dan berinteraksi. (Humpro : pri/adt)