Beranda >

Berita > Pemkot Bogor dan Polisi Dalami Dugaan Kekerasan Pelajar di Sekolah


01 Oktober 2018

Pemkot Bogor dan Polisi Dalami Dugaan Kekerasan Pelajar di Sekolah

Walikota Bogor Bima Arya mendatangi salah satu sekolah SMA negeri di Kota Bogor terkait adanya dugaan kekerasan yang dialami seorang siswa yang mengaku dipukuli oleh kakak kelasnya.

Di sekolah tersebut Bima Arya yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin itu meminta keterangan dari kepala sekolah dan para guru guna mencocokan informasi yang didapatkan di lapangan. Namun pertemuan tersebut berlangsung tertutup.

“Saya koordinasi dengan pihak sekolah dan pihak kepolisian. Intinya kami dalami dulu. Saya sudah ke rumah sakit menjenguk korban. Kita tinggal cocokan keterangan dari korban dengan yang lain. Saya tidak mau komentar terlalu banyak dulu. Yang penting kita dalami dulu apa yang sesungguhnya terjadi. Itu aja dulu,” ungkap Bima, Senin (1/10/2018).

Bima menjelaskan, mencuatnya dugaan kekerasan ini berawal dari pesan berantai di sosial media dan WhatsApp Group. Kemudian, Bima mendatangi rumah sakit yang disebutkan merawat korban kekerasan berinisial AI (16 tahun).

Di rumah sakit itu, Bima Arya bertemu dengan korban yang masih terbaring lemah. Kepada Bima, AI membenarkan kronologis dugaan kekerasan yang diterima dirinya yang tersebar melalui pesan berantai itu. Bahkan, orang tua korban menyatakan hasil medis menunjukan bahwa ada memar dibagian perut akibat pukulan. Pukulan yang diterima AI diduga sebagai bentuk paksaan kakak kelasnya untuk mengikuti sebuah ajang kompetisi di bidang olahraga yang melibatkan banyak suporter.

“Kami beri kesempatan kepolisian untuk mendalami dugaan ini. Kekerasan ini sebagai potret besar bangsa yang harus lebih di antisipatif untuk tidak mengarah kepada kondisi militansi berlebihan. Tapi dalam kasus ini belum jelas, didalami dulu. Keterangan harus di cocokan. Pengakuan korban menceritakan kronologisnya seperti itu. Kita tunggu hasil penyelidikan kepolisian,” jelasnya.

Bima meminta semua pihak harus tetap menjaga kebersamaan. Dirinya juga menyatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh, termasuk kepada panitia acara kompetisi basket pelajar. (Humpro : indra/pri)