Beranda >

Berita > Bima Arya Apresiasi Ridwan Kamil Soal Pola Distribusi Anggaran untuk Daerah


10 Oktober 2018

Bima Arya Apresiasi Ridwan Kamil Soal Pola Distribusi Anggaran untuk Daerah

Walikota Bogor Bima Arya mengikuti kegiatan Workshop Kepemimpinan Visioner Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat di Savoy Homann Hotel, Bandung, Selasa (9/10/2018). Dalam acara yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat itu dibuka secara resmi oleh Gubernur Ridwan Kamil.

Bima Arya dan 24 Walikota/Bupati se-Jawa Barat yang hadir mendapatkan pemaparan Ridwan Kamil terkait gagasan dan rencana pembangunan selama lima tahun ke depan. “Workshop ini adalah perintah dari Permendagri nomor 11 tahun 2018 untuk mensinkronisasi kualitas kepemimpinan yang tentunya akan mempengaruhi hajat hidup orang banyak yang berada dalam dampak dari keputusan para pemimpin,” ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Emil juga membocorkan kiat membangun daerah tanpa harus mengandalkan APBD. “Misalnya Alun-alun Bandung, 12 bus wisata Bandros bukan pakai APBD. saya ke Belanda, dua kali pertemuan dapat 5 juta euro. Sekarang sebagai Gubernur informasi ini mau saya buka, bahwa pintu-pintu rejeki, pintu pintu yang membawa perubahan itu banyak sekali,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, Emil menyatakan Pemprov Jabar akan membentuk Tim Pelobi APBN karena selama ini anggaran APBN yang diterima daerah, khususnya di Jawa Barat masih minim karena kalah dalam melobi pemerintah pusat.

“Sumatera Selatan APBD-nya cuma Rp10 triliun. Tapi duit APBN-nya bisa Rp50-70 tirliun. Kenapa? Karena jago ngelobi. LRT di Palembang misalnya. Padahal lebih butuh Bandung Raya untuk memecah kemacetan, yang dikasih Palembang hanya karena Asian Games. Rp8 triliun itu. Kenapa bisa? Karena Jago ngelobi. Makanya lima tahun ke depan kami akan membentuk tim khusus pelobi APBN. Nanti saya cari orang-orangnya. Nanti saya titipkan mimpi-mimpi yang tidak sampai dari daerah, masukan ke keranjang tim pelobi itu,” beber Emil.

Menanggapi pemaparan Emil, Bima Arya mengapresiasi pola distribusi anggaran dan pola komunikasi antara Pemprov dan Pemda. Menurut Bima, forum-forum seperti ini sangat dibutuhkan kepala daerah di tingkat kota/kabupaten agar bisa bersinergi dalam pembangunan.

“Saya melihat banyak hal-hal baru di bawah kepemimpinan gubernur baru ini. Yang pertama pola komunikasi yang lebih intens antara kepala daerah. Kedua, pola distribusi anggaran. Tadi jelas itu disebut angka-angka yang akan diturunkan ke wilayah. Tinggal bagaimana kita di daerah menyiapkan konsep, lahan, desain dan lain sebagainya,” ungkap Bima.

Dustribusi anggaran yang akan diturunkan Pemprov kepada Pemda, lanju Bima, mulai dari hibah renovasi pasar, pembangunan flyover, pusat kreatif anak muda, akses destinasi wisata, hingga teknologi smartcity.

“Pak Gubernur akan memberikan hibah berupa anggaran untuk renovasi dua lokasi pasar per kota/kabupaten. Ada jatah untuk kota metropolitan, yakni dua flyover untuk mengatasi kemacetan di persimpangan. Ada hibah pusat kreatif anak muda. Untuk teknologi smartcity Pak Gubernur menyiapkan hibah Rp20 miliar berupa teknologinya, terima beres, dengan software, komputer dan lain sebagainya. Jadi tugas bupati/walikota menyediakan ruangan untuk menjadi pusat komando data-data pelayanan publik,” jelasnya.

Tidak itu saja, lanjut Bima, Gubernur Jabar juga akan memberikan hibah untuk sektor pariwisata, berupa anggaran guna perbaikan akses menuju detinasi wisata sekitra Rp15 miliar. Lalu akan Pemprov juga memberikan hibah sekitar Rp40-50 miliar untuk membuat destinasi wisata baru di masing-masing kota/kabupaten.

“Pemkot Bogor akan manfaatkan tawaran-tawaran itu. Banyak rencana untuk revitalisasi pasar, infrastruktur hingga pusat kreatif. Kita sedang siapkan lokasinya,” pungkasnya. (Humpro : adt/pri)