Beranda >

Berita > Sekda: TP PKK dan DWP Jadi Garda Terdepan Program Ketahanan Keluarga


18 Oktober 2018

Sekda: TP PKK dan DWP Jadi Garda Terdepan Program Ketahanan Keluarga

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, organisasi PKK dan Dharma Wanita Persatuan sangat membantu dan menjadi sebuah mitra untuk keberlangsungan sebuah pemerintahan yang hebat.

“Hampir semua kegiatan yang namanya untuk kepentingan masyarakat pasti PKK hadir paling depan. Semangat PKK jauh mengalahkan semangat dari SKPD,” ungkap Ade dalam pertemuan TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan Wilayah 1 Provinsi Jawa Barat di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Kamis (18/10/2018).

Ade menambahkan, dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi dilakukan oleh lembaga PKK dalam pemberdayaan perempuan. Begitu pula dalam lomba-lomba seperti P2WKSS, UP2K, Posyandu dan UKS selalu PKK mewarnai dan paling terdepan. “Kami di pemerintahan sangat terbantu dengan adanya PKK,” ujarnya.

Dia menyebutkan, PKK Kota Bogor telah mampu membuat inovasi dengan meluncurkan program sekolah ibu. Sedikitnya 2.040 kaum di Kota Bogor telah mengikuti program ini.

“Ada perubahan sikap dan perilaku tentang peran seorang ibu bahkan Gubernur Jawa Barat sudah menyatakan hal itu akan menjadi sebuah program di Jawa Barat. Mudah-mudahan program ini bisa membantu dalam rangka membuat masyarakat Madani di Kota Bogor pada khususnya,” jelasnya.

Demikian pula dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP). Menurut Ade, pembangunan akan hebat manakala dilakukan oleh ASN yang hebat juga. “Kami menyadari Dharma Wanita juga sangat berperan dalam membentuk ASN yang hebat. Bisa bersikap dan berperilaku yang baik manakala Dharma Wanitanya juga hebat. DWP mampu berkontribusi dalam merubah sikap dan perilaku seorang ASN,” katanya.

Ade meyakini, ketika organisasi Dharma Wanita berjalan sesuai dengan perannya pasti mampu memberikan sebuah solusi bagi seorang suami.

Ade juga mengingatkan, Rasul memberikan sebuah rujukan terhadap seorang ibu. Minimal ada lima hal yang harus dilakukan seorang ibu di Dharma Wanita. Menjadi pendamping suami, menjadi pengasuh dan penjaga anak, menjadi guru dan sahabat bagi anak-anaknya. Dharma Wanita juga harus punya sikap menjadi penyemangat bagi suaminya karena peran Dharma Wanita yakni membuat, menyemangati suaminya agar bekerja baik sebagai ASN sehingga program pembangunan berjalan dengan baik.

“Kami berharap provinsi dapat membuat program semacam ini kemudian membentuk pertemuan dan diselenggarakan secara bergantian di Depok, Cianjur, Sukabumi, Kabupaten dan Kota Bogor,” pungkasnya. (Humpro: Tria/Hari/Pri)