Beranda >

Berita > Kementerian PUPR Sosialisasikan Pembangunan Flyover Martadinata


14 November 2018

Kementerian PUPR Sosialisasikan Pembangunan Flyover Martadinata

Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupr) melakukan sosialisasi pembangunan flyover atau jalan layang RE Martadinata di aula Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (13/11/2018).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 2) Metropolitan II Jakarta, Yuanita Kiki Sani yang hadir mengatakan, pembangunan flyover Martadinata merupakan permohonan dari Wali Kota Bogor Bima Arya sejak tahun 2015 kepada Presiden Joko Widodo dan tahun 2018 dapat direalisasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sebesar Rp 105 miliar.

“Insya Allah jika sesuai rencana berjalan lancar selesai 19 Desember 2019 atau 420 hari kalender,” katanya.

Ia berharap seluruh warga sekitar flyover Martadinata dan aparatur terkait di Kota Bogor dapat mendukungnya sehingga pembangunannya berjalan dengan baik.

“Kami juga meminta maaf atas gangguan yang terjadi akibat pembangunan, terutama masalah lalu lintasnya,” terangnya.

Dia menyebutkan, panjang fly over Martadinata yang akan dibangun sepanjang 458 meter dengan kanan kiri frontage (bahu jalan). Kedepan setelah dibangun maka tidak ada lagi perlintasan sebidang.

Terkait pembebasan lahan menjadi isu penting dalam pembangunan fly over Martadinata dan pembebasan lahan dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas PUPR Kota Bogor selama 2 kali dari tahun 2016 dan 2018.

“Total pembebasan lahan ada 1.754 meter persegi, tapi saat ini kurang 40 meter persegi yang belum dibebaskan. Informasinya tinggal menunggu tanda tangan SPH (Surat Pelepasan Hak) dari pemilik lahan,” jelasnya.

Untuk tahap pertama akan dilakukan pembangunan frontage struktur utama disamping jalan eksisting saat ini dan ditargetkan rampung Desember 2018 sehingga Januari fokus konstruksi utama flyover.

“Untuk metode pengaturan lalu lintas kami berkomitmen tidak ada penutupan jalan. Kami juga akan memasang palang pintu kereta api sementara,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah memasang 7 spanduk sebagai media sosialisasi di beberapa lokasi dan akan menyebarkan pamflet terkait rencana pembangunan flyover Martadinata.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Bogor Tengah, Abdul Wahid menyebut, di jalan RE Martadinata ketika jam sibuk atau pagi hari terlihat sangat crowded, bahkan sering terjadi kecelakaan. Apalagi saat ini terdampak pembangunan flyover Martadinata.

“Hari ini dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan sosialisasi rencana pembangunan Flyover Martadinata yang sudah dimulai dari bulan lalu (Oktober). Kami berharap seluruh tamu undangan dapat menyampaikan aspirasinya sehingga pelaksanaannya bisa berjalan lancar,” katanya.

Turut hadir perwakilan dari Kapolsek Bogor Tengah, Satlantas Polresta Bogor Kota, Dishub Kota Bogor, Dinas PUPR Kota Bogor dan tamu undangan. (Humpro :SZ/Ismet)