Beranda >

Berita > Hari Pertama, Warga dan Peritel Sambut Baik Program Bogor Tanpa Kantong Plastik


02 Desember 2018

Hari Pertama, Warga dan Peritel Sambut Baik Program Bogor Tanpa Kantong Plastik

Hari pertama penerapan kebijakan larangan penyediaan kantong plastik bagi toko modern dan pusat perbelanjaan di Kota Bogor, Sabtu (1/12/2018), mendapatkan sambutan positif dari warga dan pelaku usaha. Hal tersebut seperti Walikota Bogor Bima Arya tinjau di dua pusat perbelanjaan, Hypermart Lippo Plaza Bogor dan Yogya Bogor Junction.

Dari pantauan di lapangan, banyak warga sudah terlihat menyiapkan tas guna pakai dari rumah saat berbelanja. Bima juga tak memungkiri ada sebagian warga yang masih lupa kebijakan ini sudah mulai berlaku.

“Saya gembira melihat bagaimana masyarakat senang menyambut ini dan terutama adalah toko sudah siap juga. Banyak warga yang mengetahui, ada juga yang mengaku lupa harus bawa tas belanja hari ini. Warga juga bisa membeli banyak alternatif, seperti ini ada plastik produk olahan dari serat singkong dan jagung. Ada lagi ibu-ibu PKK yang buat dari daur ulang. Atau bisa tas bekas goodiebag di rumah. Banyak opsinya. Warga menyambut dan toko siap,” ungkap Bima.

Menurut Bima, beberapa warga yang belum siap dianggap sebagai hal yang wajar karena belum terbiasa. “Kebijakan baru memang selalu begitu. Masih ada yang tadi lupa dan belum tahu, nanti lama-lama biasa. Seperti saya dulu waktu kuliah di luar negeri harus bawa dus kalau mau beli sesuatu di gerai. Lama-lama orang siap sendiri, bawa sendiri,” jelasnya.

Salah satu konsumen Hypermart bernama Saskia Kencana Murti yang merupakan warga Bogor Barat mengungkapkan, sangat mendukung kebijakan #BogorTanpaKantongPlastik ini. Menurut dia, bahaya plastik sangat mengancam bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi.

“Plastik yang saya tahu itu bahaya ya. Kita pun dari dulu sudah belajar tentang itu di sekolah. Tapi plastik menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan warga. Intinya adalah bagaimana cara untuk setidaknya meminimalisir penggunaan plastik. Untuk benar-benar menghilangkan susah. Step by step, ini langkah yang baik tentu saya sebagai warga mendukung dan tidak keberatan. Lagi pula nggak ribet, karena bisa dilipat dan disimpan di tas,” ungkap Saskia.

Di tempat lain, yakni Yogya Bogor Junction, Nina Fatmawati, warga Komplek Kedung Badak Baru, Kota Bogor, menyatakan kebijakan tersebut sangat positif untuk diikuti oleh warga sebagai upaya untuk mengurangi sampah yang dihasilkan dari kantong plastik sekali pakai karena akan terurai dalam waktu lama.

“Sebenarnya sih nggak repot ya. Cuma kadang-kadang, karena ini kebijakan baru ada kalanya lupa bawa tas belanjaan dari rumah. Saya dapat info dari postingan status media sosial, terus di grup-grup WA juga informasinya sudah nyebar. Jadi tahu kalau hari ini ada kebijakan ini. Tapi pas tadi jalan, ketinggalan tasnya. Nanti bakal jadi salah satu bawaan wajib selain, hape dan dompet di tas,” ungkap Nina yang berprofesi sebagai guru, lalu tersenyum.

Di tempat yang sama, Manager Yogya Bogor Junction Dede Yusuf Gumelar juga menyambut baik kebijakan Walikota Bogor Bima Arya terkait larangan penyediaan plastik bagi retail modern. Dede meyakini kebijakan tersebut merupakan yang terbaik karena setiap keputusan yang dilahirkan pasti sudah melalui pengkajian matang.

“Memang dalam pelaksanaan di hari pertama ini ada kendala bagi konsumen yang baru hadir, mungkin karena belum tahu, tapi itu wajarlah. Tapi kami coba siapkan semaksimal mungkin, sebagai penggantinya kantong plastik kami siapkan dus gratis. Ada juga tas belanja guna pakai yang kami jual, bulan kemarin kita coba sounding dengan Dinas Lingkungan Hidup. Kita bagi-bagi kantong gratis sebulan terakhir sekitar 500-an pcs. Sekarang susah berbayar,” jelas Dede.

Meski demikian, selama pantauannya, sekitar 90 persen lebih warga sangat menyambut kebijakan ini. “Sisanya mungkin orang luar, mungkin dari Jakarta atau dari mana sehingga belum tahu sosialisasi ini. Atau orang Bogor yang baru datang ke sini dan baru mendapatkan info demikian jadi dia tidak tahu,” pungkasnya. (Humpro :alif/adt/indra/arvan/pri)