Beranda >

Berita > Bupati Sleman Kunjungi Kota Bogor, Studi Banding Soal PATEN


04 Desember 2018

Bupati Sleman Kunjungi Kota Bogor, Studi Banding Soal PATEN

Bupati Sleman Sri Purnomo bersama jajarannya melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Bogor, Selasa (4/12/2018). Kedatangan rombongan berjumlah sekitar 50 orang itu disambut hangat oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat yang didampingi Asisten Pemerintahan Hanafi serta perwakilan SKPD.

Sri Purnomo menyatakan, kunjungan kerjanya lebih fokus kepada pelimpahan kewenangan walikota kepada camat dan pelayanan publiknya. “Kenapa Kota Bogor? Karena berdasarkan informasi, pelayanan publik di Kota Bogor terbilang bagus. Banyak penghargaan juga yang sudah diraih Pemkot Bogor. Kelebihan yang ada di Kota Bogor ingin kami terapkan di sana (Sleman). Semoga setelah kunjungan ini juga terjalin kerja sama yang baik antara Kota Bogor dan Kabupaten Sleman," ungkapnya.

Asisten Pemerintahan Setdakot Bogor Hanafi mengatakan, terkait Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kota Bogor, secara kewenangan dan regulasi Paten di Kota Bogor sama dengan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kemudian diterjemahkan melalui Perwali atau Perbup sesuai dengan kondisi wilayahnya.

“Di Kota Bogor Paten dibagi dalam dua kategori yakni perizinan dan non perizinan. Soal perizinan yang diurus di kecamatan salah satunya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) hunian tunggal di bawah 100 meter persegi dan perizinan lain yakni Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK). Sedangkan ada 15 layanan non perizinan dari OPD yang dibantu camat. Contohnya pendaftaran cetak KTP-el dan lain-lain," jelasnya.

Hanafi menambahkan, Paten ini memang disesuaikan dengan kondisi geografis, luasan wilayahnya dan lainnya sehingga kebijakannya bisa berbeda-beda di setiap daerah.

Namun, baginya tidak masalah Kabupaten Sleman belajar ke Kota Bogor. Mengingat Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang kondisinya lebih padat dibandingkan Kota Bogor. Sebagai kabupaten yang berada di pinggiran Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), secara otomatis cafe, restoran, hotel dan pemukiman perkembangannya cukup pesat di Sleman.

"Disana malah ada camat yang membawahi tiga desa dan tiga polsek. Jadi tingkat kepadatan dan hambatannya lebih banyak dari Kota Bogor," pungkasnya.

Sekedar informasi, 50 orang rombongan Kabupaten Sleman berasal dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mulai dari 17 camat Se-Kabupaten Sleman, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, Disperindag, BPBD, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dispora, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Badan Kesbangpol dan RSUD Kabupaten Sleman. (Humpro: fla/ismet/pri)