Beranda >

Berita > Lakukan Terobosan Dengan Memanfaatkan Teknologi


27 Februari 2015

Lakukan Terobosan Dengan Memanfaatkan Teknologi

Masalah kemacetan masih menjadi persoalan klasik dan perlu ditangani serius oleh Pemkot Bogor. Kemacetan yang kerap terjadi di sejumlah titik wilayah di Kota Bogor, menjadi tugas berat Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor.

Selain soal kemacetan, DLLAJ Kota Bogor juga tengah melakukan penataan transportasi dan melakukan berbagai terobosan program di tahun 2015 ini.

Di tangan Kepala DLLAJ Kota Bogor, Achsin Prasetyo lah beberapa permasalahan ini minimal bisa diminamalisir dan diselesaikan, agar apa yang dimimpikan masyarakat bisa terwujud.

Untuk itu, Achsin mengatakan, ada beberapa program dalam penanganan kemacetan dan penataan transportasi di Kota Bogor. Untuk masalah mengatasi kemacetan di Kota Bogor diantaranya, program jangka pendek dengan menerjunkan personil beserta jajaran lantas ditempatkan di titik-titik lokasi rawan kemacetan. Melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat, baik para pengguna jalan maupun operator angkutan umum, dan menekan agar tidak terjadi pelanggaran palkir baik di trotoar maupun badan jalan diseluruh Kota Bogor.

“Kita sedang menjalankan berbagai program dalam penanganan masalah kemacetan di Kota Bogor yang dikerjasamakan dengan pihak Satlantas Polres Bogor Kota. Untuk mengatasi masalah kemacetan ditangani dengan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Pembatasan lalu lintas akan menjadi target kedepan, diantaranya dengan menerapkan sistem ERP, There In One, One Way dan lainnya terhadap sejumlah ruas jalan di Kota Bogor. Kita juga sedang mencari formula yang pas dan terbaik untuk diterapkan di Kota Bogor,” katanya.

Menurut Achsin, penataan transportasi di Kota Bogor harus mengalami perubahan,  dan program-program DLLAJ tidak boleh parsial, karena DLLAJ itu sistem, masalah lalu lintas dan angkutan itu dinamis, jadi harus ada kebersamaan dari berbagai pihak. DLLAJ menyikapinya dengan melakukan suatu kegiatan sesuai tupoksi tidak hanya mengandalkan program kerja semata tetapi harus dibarengi dengan action dan keberanian menjalankan tugas tersebut.

“Kami berharap kontribusi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak dan masyarakat Kota Bogor dalam mewujudkan berbagai program penataan transportasi dan penanganan kemacetan di Kota Bogor ini,” ujar dosen/pengajar pada STTD Departemen Perhubungan ini.

Achsin menjelaskan, secara keseluruhan program DLLAJ Kota Bogor berbasis kepada sistem teknologi dan akan dikendalikan oleh Bogor Intelligent Transport System (BITS). Terkait penataan angkutan umum di Kota Bogor ke depan akan mengarah kepada pelayanan angkutan massal dan pengembangan kolidor khusus angkutan umum masal. Saat ini sudah ditetapkan tujuh kolidor angkutan masal, dan yang sudah beroperasi sebanyak 3 kolidor, dan di tahun 2015 ini, ditargetkan 4 kolidor lainnya akan bisa dioperasikan. Selain itu, dalam penataan angkot akan dilakukan dengan skema re-routing angkot, dengan melakukan sejumlah perubahan cukup signifikan terhadap jalur-jalur trayek yang ada saat ini dan angkot-angkot yang ada di Kota Bogor saat ini, kedepannya hanya akan menjadi feeder.

“Kita akan melaksanakan program re-routing angkot di Kota Bogor, dengan adanya re-routing itu akan sangat membantu masyarakat, karena nantinya akan mencapai 80 persen jangkauan kebutuhan dengan mengefisienkan jumlah trayek yang ada di Kota Bogor. Jadi semua program dalam penataan angkutan dan transportasi akan bersinergi dan saling terkoneksi antara satu dan lainnya,” jelasnya.

DLLAJ Kota Bogor juga sedang melakukan penataan lalu lintas dengan semakin meningkat tajamnya jumlah kendaraan bermotor roda dua belakangan ini di Kota Bogor. Selain pendekatan kepada teknologi maupun rekayasa manajemen lalu lintas dan pembatasan lalu lintas yang ada, DLLAJ juga akan mengembangkan sistem Area Trafic Kontrol Sistem (ATKS). Jadi trafick light yang terpasang saat ini akan terkoneksi secara langsung dengan sistem teknologi yang dikendalikan langsung oleh BITS DLLAJ Kota Bogor.

“Sekitar 23 titik trafick light yang saat ini ada di Kota Bogor nantinya akan dikendalikan langsung oleh BITS. Kita akan kembangkan lagi melalui system teknologi lainnya dalam penataan manajemen lalu lintas di Kota Bogor,” beber mantan Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor ini.

Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Kota Bogor, DLLAJ Kota Bogor juga kedepan akan melakukan pengembangan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), diantaranya membangun JPO di kawasan Masjid Raya, RS. PMI, Jambu Dua, BTM dan lokasi strategis kepadatan arus masyarakat lainnya. Sedangkan untuk pembangunan underpass atau play over baru direncakan akan dibangun di perlintasan sebidang Kereta Api di Jalan Martadinata Pondok Rumput dan perlintasan kereta kawasan Kebon Pedes. DLLAJ Kota Bogor juga sudah menambah tenaga personil petugas dilapangan sebanyak 40 orang dengan system outshorcing, sehingga dengan penambahan petugas tersebut, penanganan terhadap kemacetan dan lalu lintas akan menjadi lebih baik.

“Saat ini total karyawan DLLAJ ada 416 orang, diantaranya, PNS 313 orang, CPNS 1 orang, TKK 64 orang. Kita sudah menambah personil untuk petugas dilapangan sebanyak 40 orang, dan mereka akan ditempatkan di titik-titik tertentu dalam penanganan masalah kemacetan dan lalu lintas. DLLAJ Kota Bogor juga sedang menggencarkan sosialisasi kepada para pengusaha angkot agar segera berbadan hukum, baik PT maupun koperasi. Kami berharap bulan Agustus 2015 nanti, seluruh pengusaha angkot di Kota Bogor sudah memiliki badan hukum,” tutupnya.(Tim Humas)