Beranda >

Berita > Kebutuhan CSR 2019 Capai Rp 14 Miliar


21 Desember 2018

Kebutuhan CSR 2019 Capai Rp 14 Miliar

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mendorong peningkatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) atau yang biasa dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility (CSR) di semua perusahaan yang ada Kota Bogor.

Pasalnya, dari hasil usulan sementara rencana kegiatan Perangkat Daerah untuk pendanaan TJSLP 2019 mendatang didapatkan kebutuhan TJSLP Kota Bogor sebesar kurang lebih Rp 14 miliar.

"Angka ini masih bisa berubah baik menjadi lebih kecil atau lebih besar karena ini masih informasi awal. Sebab nanti akan ditindaklanjuti dengan verifikasi melalui proposal detail, survey lapangan dan melihat kebutuhan yang benar-benar prioritas," ujar Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi, Penelitian, Pengembangan Bappeda Kota Bogor, Anne Dewiana Rulianti.

Meski masih angka usulan sementara, lanjut Anne, Pemkot Bogor melalui Tim Fasilitasi dan Tim Forum TJSLP yang dibentuk Wali Kota Bogor mengundang seluruh perusahaan yang ada di Kota Bogor dalam Rapat Koordinasi yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jalan. Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Kamis (20/12/2018).

Tujuannya untuk menyampaikan mekanisme penyelenggaraan TJSLP dari tim fasilitasi dan tim forum TJSLP kepada perusahaan. Sehingga perusahaan dapat mengetahui usulan TJSLP Kota Bogor yang kemudian dapat memilih usulan mana yang bisa dibantu pendanaan sesuai dengan minat dan kemampuan perusahaan masing-masing.

"Dalam undang-undang TJSLP atau CSR ini wajib dikeluarkan perusahaan dari laba bersih. Tetapi tidak ada ketentuan harus mengeluarkan berapa persennya," jelasnya.

Anne menjelaskan, di Kota Bogor potensi-potensi perusahaan untuk memberikan TJSLP sangat banyak terutama BUMN, BUMD, dan bank-bank. Bagi perusahaan yang berminat memberikan TJSLP atau CSR-nya ikut turut memverifikasi proposal detailnya dengan melihatnya langsung ke lapangan. Sehingga semua dilakukan secara transparan dan tidak ada satu rupiah pun yang masuk ke tim fasilitasi ataupun tim Forum TJSLP.

"Harapan kami penyelenggaraan TJSLP atau CSR di Kota Bogor bisa lebih baik, apalagi sekarang mekanismenya sudah satu pintu melalui Tim Forum TJSLP sehingga lebih terkoordinir dan tepat sasaran dan Pemkot pun jadi mempunyai data kemampuan CSR setiap perusahaan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Forum TJSLP, Erik Suganda mengatakan, forum TJSLP ini dibentuk atas SK Wali Kota sebagai jembatan komunikasi antara Pemkot Bogor dengan para perusahaan di Kota Bogor. Pasalnya, masih banyak informasi yang tidak sampai ke perusahaan, padahal banyak kegiatan yang tidak semua bisa dibiayai APBD. Sehingga sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk memberikan kepedulian dan manfaat ke masyarakat.

Mengingat dalam usahanya pun tidak lepas dari campur tangan pemerintah yang memberikan kemudahan dalam perizinan dan lainnya.

"Kami harap perusahaan bisa support, karena untuk bangun kota ini tidak hanya bisa dari APBD jadi harus dibantu, mereka sudah usaha, ambil keuntungan ya sisihkan lah untuk lingkungan sekitar," pungkasnya. (Humpro : fla/ismet-SZ)