Beranda >

Berita > Siswi SMK Korban Penusukan Dikenal Sebagai Murid Berprestasi


09 Januari 2019

Siswi SMK Korban Penusukan Dikenal Sebagai Murid Berprestasi

Wali Kota Bogor Bima Arya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) yang menjadi lokasi penusukan terhadap salah seorang siswi SMK Baranangsiang di Jalan Riau, Bogor Timur, Rabu (9/1/2019).

Sebelumnya, pada Selasa (8/1/2019) sore, korban bernama Adriana Yubelia Noven Cahya (18) diduga ditikam oleh teman dekatnya yang hingga saat ini masih dalam pengejaran kepolisian.

Bima yang mengenakan Pangsi (pakaian khas Sunda) serba hitam tiba di lokasi sekitar jam 10.30 WIB didampingi Kepala Dinas Pendidikan Fahrudin, Kepala Satpol PP Harry Karnadi dan Camat Bogor Timur Adi Novan.

Bima mengecek gang yang kini dipasangi garis polisi. Ia juga sempat berbincang dengan pengelola kost yang ditempati korban selama ini.

Kemudian, Bima Arya mengunjungi sekolah korban yang jaraknya sekitar 800 meter dari TKP. Di sana ia diterima oleh perwakilan guru.

Menurut Bima, kedatangannya untuk mendalami kasus tersebut karena baginya bukan sekedar soal keamanan melainkan aspek pendidikan dan pembinaan.

“Saya mencoba untuk mendalami lingkungan ini. Untuk antisipasi kami dari Pemkot hal-hal yang perlu kita lakukan koordinasi lebih baik kedepannya. Bagi kami aspeknya bukan sekedar aspek keamanan, tapi juga aspek pendidikan dan pembinaan,” ungkap Bima.

Di mata guru dan rekan-rekannya, sosok Noven merupakan pribadi yang santun dan berprestasi. “Tadi kami berbincang dengan gurunya. Korban di sekolah merupakan anak yang baik, anak yang rajin, anak yang berprestasi. Tidak ada masalah di sekolahnya. Pembinaan di sekolahnya berjalan dengan sangat baik. Kemungkinan besar berdasarkan informasi, ini masalah pribadi,” jelasnya.

Sementara itu, Guru Bahasa Indonesia di SMK Baranangsiang Benedikta Sarumaha menyatakan sekolah sementara diliburkan hari ini mengingat banyak guru dan murid yang ikut mengantarkan jenazah ke rumah orangtuanya di Bandung.

“Karena permintaan keluarga besar akan dimakamkan di sana, jadi jenazah di bawah ke sana tadi subuh,” ujar Benedikta.

Menurut dia, Noven saat duduk di kelas 10 dan 11 merupakan murid yang aktif dan berprestasi. “Dia aktif, sempat menjadi pengurus Osis juga. Dari kelas 10 hingga kelas 11. Anaknya santun, baik, disiplin. Bahkan selalu rangking di kelasnya,” jelasnya. (Humpro :adt/indra/pri)