Pemerintah Daerah Kota Bogor

Membuka kerjasama dalam pengembangan kota dengan emisi rendah karbon, Walikota Bogor Bima Arya melakukan audiensi dengan Pusat Pengelolaan Resiko dan Peluang Iklim Institut Pertanian Bogor (IPB). Audiensi berlangsung di Ruang Tamu Walikota, Kamis  (5/3).

Disampaikan Sekretaris Pusat Pengelolaan Resiko dan Peluang Iklim IPB, Ardiansyah, bahwa pihaknya mempunyai kerjasama dengan Pusat Penelitian Hidup Jepang mengenai pengembangan sistem monitoring untuk Eco City atau Eco Campus. “Salah satu output yang diharapkan dari kerjasama ini adalah bagaimana kita bisa mengembangkan sistem monitoring untuk energi, dalam upaya mengembangkan  Eco City,” ungkapnya.

Untuk realisasi dari kerjasama ini direncanakan 26 orang dari Jepang termasuk Direktur Riset Sosial dan Interaksi Internasional Prof. Fujita, akan hadir ke Bogor pada tanggal 8 Maret mendatang. Dalam kunjungan ini, akan diperkenalkan alat untuk membantu program Eco City berupa Sensor Untuk Mengukur Konsumsi Energi.  

“Dengan alat ini kita dapat melihat pemanfaatan energi satu hari penuh, termasuk kapan puncak energi terjadi. Masyarakat umum pun dapat melihat konsumsi energi yang digunakan melalui internet,” urainya. Alat monitor konsumsi energi ini akan dipasang di beberapa titik yaitu di kampus IPB, IPB International Convention Center (IICC), Taman Koleksi, dan kantor CC room.

Dalam tanggapannya, Bima menyampaikan bahwa program Low Carbon Future of Bogor City Through Green Innovation yang diagendakan IPB sejalan dengan salah satu programnya saat ini. (Lucia PKL) editor : dkw