Beranda >

Berita > Polresta Bogor Kota Antisipasi Tiga Komponen Pemilu 2019


19 Maret 2019

Polresta Bogor Kota Antisipasi Tiga Komponen Pemilu 2019

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser menyebutkan, ada tiga komponen yang harus diperhatikan agar penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang berjalan sukses dan aman.

Pertama, Caleg dan Calon Presiden dan Calon Wakil presiden. Kedua, masing-masing calon harus menempatkan dirinya sesuai dengan proporsi masing-masing. Harus benar-benar bersifat adil, tidak provokatif, tidak menghasut. Lalu komponen yang ketiga adalah pendukung calon.

“Tanggal 24 Maret - 13 April 2019 kita akan memasuki tahapan Kampanye Rapat Umum,” katanya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Menciptakan Pileg dan Pilpres yang aman, damai dan sejuk serta anti radikal dan hoax di hotel Royal jalan Pajajaran, Kota Bogor, Selasa (19/03/2019).

Hendri menjelaskan, kegiatan FGD ini untuk memberitahu bagaimana menciptakan pemilu yang aman damai dan sejuk serta membuat persatuan dan kesatuan tetap utuh. Hal ini dikarenakan mendekati hari H semakin memanas antara dua kontestan. Menurut Hendri sampai saat ini situasi Kota Bogor kondusif, itu semua tentunya berkat kerjasama semua. “Kami dari kepolisian menyadari sepenuhnya bahwa keamanan itu milik kita bersama,” ujarnya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi terakhir dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di wilayah Kota Bogor terdapat empat titik yang digunakan sebagai tempat rapat umum.

“Disini akan terlihat nanti euphoria masing-masing pendukung calon, hal ini perlu kita antisipasi. Pendukung calon yang akan melihat calonnya melaksanakan Kampanye Rapat Umum dengan euphoria dan semangatnya akan berpengaruh pada kelompok yang lainnya. Kita harus mengantisipasi dan masing-masing pribadi harus menyadari bahwa ini hanyalah sebuah kampanye, tidak perlu terpengaruh oleh yel-yel,” jelasnya.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah komponen dari KPU. KPU diharapkan menjadi penyelenggara yang adil dan jujur. Harus profesional agar tidak terjadi adanya potensi konflik. Kemudian juga Bawaslu. Bawaslu harus menjadi wasit yang adil dan jujur, kalau tidak, itu juga akan menjadi potensi konflik.

Demikian juga komponen TNI dan Polri. TNI dan Polri harus bersifat netral. Bersikap di tengah-tengah dan dapat mengakomodir berbagai kepentingan masing-masing pihak serta menjadi penyejuk dan mengayomi masyarakat.
Komponen yang tidak kalah pentingnya adalah komponen masyarakat. Masyarakat saat ini selalu terprovokasi dengan berbagai berita hoax, ujaran kebencian, untuk menghasut kelompok lain.

“Maka kita sebagai bagian dari komponen masyarakat untuk meminimalisir dan mereduksi terjadinya berita-berita hoax yang semakin marak,” katanya.

Komponen terakhir adalah media. Media sangat menentukan sekali bagaimana media dapat mendinginkan atau memanaskan.

Dari semua rangkaian ini kata Hendri salah satu komponen yang dapat menyukseskan Pemilu ini adalah melaksanakan strategi. Strategi yang dilaksanakan Polri adalah Operasi Martabrata untuk mengantisipasi semua rangkaian Pemilu.

“Semoga nantinya masing-masing pihak menyadari kemenangan dan kekalahan itu hal biasa,” jelasnya. (Humpro :Tria/Hari/Magang: Sandy, Zakiah-SZ)