Beranda >

Berita > Pelatihan House Production Diikuti 75 Pelaku UMKM di Kota Bogor


23 April 2019

Pelatihan House Production Diikuti 75 Pelaku UMKM di Kota Bogor

Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor menggelar pelatihan House Production yang diikuti 75 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kegiatan tersebut secara resmi dibuka Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat di Hotel Asana Grand Pangrango, Jalan Pajajaran, Bogor Tengah, Selasa (23/4/2019).

Ade Sarip mengungkapkan, ada tiga hal yang ingin dilakukan Pemkot untuk Kota Bogor ke depannya, yaitu Bogor Sehat, Cerdas dan Sejahtera. “Hari ini lewat pelatihan UMKM, sangat strategis untuk kepentingan perekonomian. UMKM sangat membantu terhadap komunitas perkembangan perekonomian di Kota Bogor,” ungkap Ade.

Jumlah pelaku UMKM di Kota Bogor, kata Ade, mencapai 23.706 pelaku usaha (2,3 persen). Jumlah ini, berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 67 persen. “Melihat besarnya peranan UMKM maka dibutuhkan perhatian pengembangan UMKM. Tidak hanya dari pemerintah tetapi dibutuhkan peran serta atau kolaborasi dari berbagai pihak,” jelasnya.

Wali Kota Bogor, lanjut Ade, pada penyampaian visi misi 2019-2024 menekankan harus adanya kolaborasi, integrasi dan akselerasi. Wali Kota juga telah mencanangkan Bogor Berlari, bahwa tidak ada program 100 hari yang ada adalah berlari setiap hari untuk melayani masyarakat.

“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan zaman yang telah berubah. UMKM diharapkan juga agar dapat beradaptasi dengan keadaan terkini dan melakukan inovasi-inovasi agar produk UMKM dapat diterima pasar. Kami juga meminta agar dinas menetapkan dan mengevaluasi target sesuai rencana strategis Dinas dan Visi Misi Kota Bogor,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor Anas S Rasmana menjelaskan, pelatihan ini digelar dalam rangka memasuki era milenium. Para pelaku UMKM dilatih untuk dapat memasuki dunia broadcast, digital dan e-commerce.

“Mereka dilatih bagaimana cara memotret, memvideokan produk dan membuat dialog-dialog kecil. Juga bagaimana cara market place dan memanfaatkan sosial media untuk berjualan,” beber Anas.

Pada pelatihan kali ini pihaknya sengaja mendatangkan langsung praktisi, seperti sutradara, pemain film, fotografer dan videografer. Hal ini dimaksudkan agar para pelaku UMKM memiliki pengetahuan dasar dan skill dalam memasuki era digitalisasi dan e-commerce.

Mengingat terbatasnya anggaran, kata Anas, maka untuk pelatihan kali ini diberikan kepada 75 pelaku UMKM. “Kami berharap minimal 1.000 pelaku dalam setahun tetapi mengingat anggaran yang terbatas jadi dilakukan secara bergantian,” jelasnya. (Humpro :Tria/Met/Pri)