23 April 2019
Bima Arya Ikuti Prosesi Pemakaman Anggota KPPS yang Wafat Saat Bertugas
Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti prosesi pemakaman salah satu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dreded, Jalan Pahlawan, Bogor Selatan, Kota Bogor.
Adalah Anwar Sopian (62). Ketua KPPS 75 Bantarjati, RT 03 / RW 13, Tegalgundil, Bogor Utara itu diduga meninggal akibat kelelahan dalam proses penghitungan suara.
“Kepada para keluarga yang ditinggalkan, Pemerintah Kota Bogor menyampaikan rasa belasungkawa dan dukacita yang mendalam. Kami juga memastikan agar almarhum dan keluarga mendapatkan perhatian,” ungkap Bima.
Selain menghadiri pemakaman, Bima Arya yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah, Camat Bogor Tengah Agustiansyah, Camat Bogor Utara Atep Budiman, dan Camat Bogor Selatan Sudjatmiko itu menjenguk para petugas yang dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Bogor.
Petugas yang dirawat antara lain, Chandra Ujang (26), petugas penyelenggara Pemilu 219, warga Ciwaringin, Tanah Sewa RT 02 / RW 01 yang diagnosa typus di ruang Wira Kelas III Rumah Sakit Salak. Lalu ada Hidayat (69), Ketua KPPS 59 Tegal Gundil yang juga Ketua RT 04 / RW 10 yang dirawat sejak pada 18 April 2019 hingga saat ini belum sadarkan diri.
Pengakuan Ivaldy (17), anak dari Hidayat, ayahnya merupakan pensiunan Guru Matematika di SMP 5 Kota Bogor, tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, pada siangnya Hidayat sudah mengeluh sakit, karena tanggung jawab dirinya terus melaksanakan tugas. Sebelum dibawa ke rumah sakit sempat mengalami mimisan.
Korban lain yang dijenguk Bima adalah Yudi Iskandar (42), KPPS Bondongan, warga RT 04 / RW 16, Bogor Selatan. Berdasarkan keterangan pihak Rumah Sakit, Yudi masuk sejak 22 April 2019 dan mengeluhkan sakit pada lambungnya.
Bagi para petugas yang dirawat, Bima memastikan ada BPJS sebagai jaminan kesehatan. “Sejauh ini saya mengecek, sudah ada BPJS-nya. Untuk yang meninggal, berdasarkan informasi akan mendapat santunan dari KPU. Di Kota Bogor yang meninggal 2 orang, dalam tahap perawatan intensif di rumah sakit totalnya ada 8 orang. Kita terus monitor, kita antisipasi dan kita perhatikan semua,” jelas Bima.
Berdasarkan keterangan yang didapat Bima Arya dari para keluarga korban, kelelahan menjadi faktor utamanya. Untuk antisipasi agar korban tidak bertambah, Bima memberikan instruksi Dinas Kesehatan Kota Bogor menyiapkan mobil ambulance di masing PPK dan bagi seluruh Puskesmas diinstruksikan untuk memeriksa kondisi kesehatan para petugas penyelenggara Pemilu yang masih melaksanakan penghitungan suara.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah menerangkan pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU Kota Bogor, menugaskan tim medis Dinas Kesehatan pada enam kecamatan untuk pemeriksaan cek kesehatan petugas KPPU yang ada di wilayah selama mengikuti sidang pleno yaitu sampai dengan tanggal 4 Mei 2019. (Humpro:rabas/arvan/adt/pri)
- Berita Terkini
- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) meninjau proses ren
- Dalam rangka menyemarakkan Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan kembali menggelar Balkot Ramadhan Fest 2024 yang dipusatkan di Balai Kota Bogo
- Wali Kota Bogor, Bima Arya membuka Muscam Serentak DPD KNPI Kota Bogor. Ia membagikan pengalamannya memimpin selama 10 tahun menjadi Wali Kota Bogor.
- Tepat 17 Ramadan 1445 Hijriah, Masjid Agung Al Isra Kota Bogor diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang juga dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag),
- Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor mengikuti kegiatan buka bersama anak yatim dan difabel di