Beranda >

Berita > PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Tawarkan Kerja Sama


16 Juli 2019

PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Tawarkan Kerja Sama

Wali Kota Bogor, Bima Arya menerima perwakilan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) yang dipimpin M.Wahid Sutopo selaku Direktur Eksekutif Bisnis di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda No.10, Kota Bogor, Selasa (17/07/2019).

Dalam pertemuan yang berlangsung sekira 60 menit tersebut, Direktur Eksekutif Bisnis PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (persero), M. Wahid Sutopo menerangkan, sebagai salah satu Strategic Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) diberi mandat untuk mengembangkan skema kerja sama pemerintah badan usaha.

“Jadi melalui skema tersebut, pemerintah bisa menyediakan infrastruktur tanpa harus menggunakan penganggaran APBN atau APBD. Dan kami sedang dalam tahap untuk memperkenalkan skema ini kepada Kota Bogor, diharapkan Pak Wali bisa mengidentifikasi jika memang ada kebutuhan untuk mengembangkan infrastruktur, dengan skema tersebut kami siap untuk memberikan dukungan,” kata Wahid.

Sejauh ini kata dia, PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sudah melaksanakan 22 proyek di seluruh indonesia yang sudah dikembangkan dengan total nilai proyek sebesar Rp 203 triliun.

Merespon paparan yang disampaikan, Wali Kota Bogor, Bima Arya yang didampingi Kepala Bappeda Kota Bogor Erna Hernawati dan Kepala BPKAD Kota Bogor Anggraeny Iswara menyambut baik dan tidak menutup kemungkinan akan ditindaklanjuti melalui kegiatan dengan jajaran dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar bisa lebih memahami skema ini.

Pada kesempatan tersebut, Bima menerangkan rencana Pemkot Bogor dalam bidang transportasi. Rencana tersebut sebagai respon pembangunan Light Rail Transportation (LRT). Salah satu opsinya adalah trem.

"PR (pekerjaan rumah) yang dihadapi Pemerintah Kota Bogor adalah harus menyiapkan sarana prasarananya. Saat ini kita masih menunggu kepastian ujung dari LRT ini, apakah di Baranangsiang atau di Tanah Baru. Dalam waktu 3 sampai 4 bulan kedepan sudah ada kepastiannya,” kata Bima. ( Humpro:rabas/adt/kay/risma-SZ)