Beranda >

Berita > Bima : Lebih Sulit Membangun Kultur


01 April 2015

Bima : Lebih Sulit Membangun Kultur

Membangun kultur lebih sulit dibanding membangun infrastruktur. Antara lain karena membangun kultur butuh keteladanan dan aturan, disamping butuh waktu. Hal itu disampaikan Walikota Bima Arya di depan  sekitar 80 peserta Orientasi CPNS Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong,  Rabu 1 April 2015.

Padahal membangun kultur, khususnya kultur baru dibutuhkan untuk mendorong munculnya perubahan. Termasuk perubahan pola pikir dan perubahan sikap serta perilaku para pegawai negeri dalam mengelola pemerintahan. Perubahan dari hal-hal yang statis menjadi dinamis, dan dari ketidak-pedulian menjadi lebih peduli agar bisa terwujud kehidupan lebih baik. 

Bima mengingatkan, “Kita semua hidup antara harapan dan tantangan, sebaik-baiknya umat atau orang adalah  yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain.” Semangat melakukan perubahan, antara lain dimaksudkan supaya kita  bisa memberikan manfaat bagi orang lain. “Itulah salah satu alasan saya menjadi walikota,” katanya. Lebih lanjut Bima menjelaskan tentang  seni dalam memimpin, seni mengelola harta, seni memupus atau memecah kebuntuan, seni untuk menjaga keseimbangan, seni membangun kultur dan seni merawat idealisme.

GEOSPASIAL 1

Terkait seni dalam memimpin, Bima memandang pemimpin yang berhasil salah satunya adalah pemimpin yang mampu dan berhasil mencari serta menemukan penggantinya untuk menjadi penerus pelaksanaan program-program pembangunan yang baik dan sudah berjalan. Itu sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam motto Kota Bogor, Dinu kiwari ngancik nu bihari seja ayeuna sampeureun jaga. preserving the past (menjaga apa yang sudah dilakukan para pendahulu), serving the people (melayani publik) dan facing the future (menatap atau menghadapi masa depan).

Para peserta yang  antara lain terdiri dari tenaga surveyor, tenaga pranata komputer, tenaga pranata humas, tenaga pranata keuangan itu memperoleh kesan beragam tentang paparan Bima. “Saya merasa takjub dengan pengarahan yang telah Pak Bima berikan. Itu penyampaian yang sangat menginspirasi,” cetus Aldila Pradhana.  Sedangkan menurut M. Al Kautsar “Dengan latar belakang politikus, secara pribadi saya merasa surprise dengan penyampaian Pak Bima.” (Rahmat/Slamet)