Beranda >

Berita > Bima Arya Akan Temui Warga Terdampak Pembangunan Double Track


18 September 2019

Bima Arya Akan Temui Warga Terdampak Pembangunan Double Track

Wali Kota Bogor, Bima Arya berencana akan menemui dan berdialog dengan para warga Kota Bogor yang terdampak rencana proyek pembangunan jalur ganda (double track) Bogor - Sukabumi.

Hal ini dikatakannya usai menerima laporan Camat Bogor Selatan, Atep Budiman saat Briefing Staff di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (17/09/2019).

"Terhadap warga Kota Bogor yang terdampak proyek pembangunan rel ganda, kita tidak bisa lepas tangan begitu saja. Untuk aparatur wilayah terkait tetap berdialog dengan warga terdampak," kata Bima.

Kepada Camat Bogor Tengah dan Camat Selatan, Bima secara khusus memerintahkan untuk mengecek dan menjajaki lahan, lokasi atau aset-aset Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di wilayahnya, guna mengantisipasi dampak sosial bagi warga Kota Bogor yang terdampak.

Dalam laporan, Camat Bogor Selatan, Atep Budiman menyebutkan, kurang lebih ada 1.645 rumah yang ada di Kelurahan Kelurahan Rancamaya, Kertamaya, Genteng, Cipaku, Lawang Gintung, Batutulis, Empang dan Bondongan di Kecamatan Bogor Selatan serta dua Kelurahan lain di Kecamatan Bogor Tengah. Rinciannya 1.500 rumah di Kecamatan Bogor Selatan dan sisanya di Kecamatan Bogor Tengah.

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 700 rumah di Kelurahan Empang menjadi jumlah terbanyak yang terdampak. Selain itu kurang lebih ada 45 fasilitas umum dan fasilitas sosial ikut terdampak, diantaranya poskamling, PAUD, majelis dan yang lainnya. Dan lebih 3.000 warga Kota Bogor akan terdampak secara sosial," kata Atep.

Atep menyampaikan, proses sosialisasi kepada masyarakat, utamanya yang terdampak proyek pembangunan tersebut sudah dilaksanakan sejak minggu pertama September 2019.

Rencananya uang kerohiman akan diserahkan PT. KAI pada awal Desember 2019 secara non tunai yang meliputi empat komponen, yaitu untuk biaya bongkar, biaya sewa kontrak setahun, biaya mobilisasi dan biaya bagi rumah-rumah yang memiliki nilai ekonomi.

Sebelumnya akan dilakukan penilaian bersama oleh konsultan penilai publik yang ditunjuk Dirjen Perkeretaapian sebagai langkah verifikasi langsung pada Oktober hingga November 2019.

"Kami juga akan mencoba untuk melakukan verifikasi lebih lanjut guna mengklasifikasi dan mengidentifikasi agar mendapatkan kejelasan lahan atau bangunan warga yang terdampak proyek pembangunan tersebut," ujar Atep.

Terakhir Atep menambahkan, secara umum warga yang terdampak sudah mengetahui rencana pembangunan tersebut. Kepada semua pihak Atep meminta bantuan bagi warga yang terdampak sosial atas proyek pembangunan rel ganda, khususnya di Kecamatan Bogor Selatan. “Rencananya pelaksanaan pembangunannya akan dilakukan pada awal 2020,” katanya. (Humpro:rabas/adt/indra/arvan/jihan/ohim-SZ)