Beranda >

Berita > Hadir di MilenialFest 2019, Bima Arya Bicara Kepemimpinan


15 Desember 2019

Hadir di MilenialFest 2019, Bima Arya Bicara Kepemimpinan

MilenialFest kembali hadir di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Festival yang menghubungkan para pemimpin, inovator, influencer, aktivis, dan intelektual muda di Indonesia ini mengusung tema utama “Lompatan Kemajuan”.

Beberapa pembicara dari berbagai kalangan meramaikan acara, salah satunya Wali Kota Bogor, Bima Arya yang berbagi pengalamannya memimpin Kota Bogor selama 6 tahun belakangan ini, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama, Alissa Wahid, Maudy Koesnaedi, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),

Bima mengingatkan kepada generasi milenial, jika ingin menjadi kepala daerah harus sabar untuk berproses. Sebab kata dia, ada satu catatan penting kepada generasi milenial yang kadang tidak sabar dalam berproses atau inginnya cepat dan instan.

“Menjadi pemimpin, menjadi pelayan warga tidak bisa instan. Tidak semua bisa dikerjakan secara cepat dengan hasil yang cepat. Jadi, disitu mereka harus sabar dalam menjalani proses,” katanya.

Menurut Bima, acara ini sangat bagus untuk sama-sama berbagi pengalaman, mengingatkan dan saling menginspirasi dengan berbagai perspektif.

“Jadi, ini acaranya keren banget, anak-anak milenial bela-belain datang walaupun hari libur dan penuh disini. Saya dengar mereka harus bayar, tapi sangat bermanfaat buat mereka, mendengarkan banyak perspektif. Ada Menparekraf, Maudy dan saya cerita tentang Bogor,” ujarnya.

Dalam acara tersebut ia berbagi bagaimana suka dan dukanya membangun Kota Bogor dan pesan-pesan tentang kepemimpinan. Menurutnya, tidak mudah menjadi pemimpin, tapi bukan berarti tidak bisa.

“Dan anak-anak milenial ini harus mempersiapkan itu, pemimpin harus turun ke lapangan, punya konsep dan target,” kata dia.

Jika ingin menjadi pemimpin kata Wali Kota, yang penting harus memiliki ekspertise (kemahiran) dan sesuatu yang mereka tahu dan ahli. Selain itu, harus memiliki passion, niat, semangat untuk berbuat sesuatu.

“Dua hal itu kalau digabung akan dahsyat. Ada kompetensinya dan ada karakternya dan saya lihat potensi itu ada. Ya, buktinya mereka ada disini di hari libur,” kata Bima. (Humpro :SZ/Indra)