Beranda >

Berita > Pemkot Bogor Paparkan Rencana Trem Bersama DPRD


20 Maret 2020

Pemkot Bogor Paparkan Rencana Trem Bersama DPRD

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyampaikan pemaparannya terkait rencana penerapan moda transportasi berbasis rel jenis trem kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor pada Selasa, (17/03/2020) di Hotel Horison, Ciawi, Kabupaten Bogor. Pemaparan tersebut dilakukan untuk menyamakan persepsi antara Dewan dan Pemkot Bogor, sehingga pengambilan kebijakan nantinya bisa menjadi perhatian bersama.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, tujuan penyampaian paparan tersebut demi memberikan gambaran ke dewan upaya pemkot dalam menerapkan moda transportasi massal berbasis rel di Kota Bogor kedepan. Saat ini, pihaknya telah memaparkan sejumlah poin penting, diantaranya alasan mengoperasikan trem, mulai dari aspek teknis, pembiayaan hingga skema bisnis yang akan diterapkan nantinya.

"Alhamdulillah, kita bisa menyampaikan informasi itu meskipun belum komprehensif, tapi poin-poin pokok terkait trem ini sudah kita sampaikan kepada temen-temen DPRD," ujar Dedie.

Dari hasil ekspos implementasi trem itu, Dedie menilai, pihak dewan menyambut positif rencana tersebut. Namun, Dedie tak menampik masih minimnya informasi yang disampaikan ke dewan. Sebab, dalam penyampaiannya tersebut belum ada kajian yang matang, seperti kajian teknis mengenai lajur badan jalan yang nantinya akan dilintasi. Sebab, saat ini Pemkot Bogor masih menunggu hasil kajian teknis dari Collas Rail pada Juni mendatang.

"Tapi memang perlu tambahan informasi yang lebih detail. Yang nanti datangnya dari Feasibility Study (FS) atau kajian teknis yang diperlukan, tapi secara umum tadi temen-temen dewan menanggapinya dengan positif," jelasnya.

Dedie berharap, hasil yang telah disampaikan dapat menyamakan kesepahaman antara pemkot dan DPRD Kota Bogor. Dengan demikian, langkah untuk mengoperasikan trem yang masih panjang itu mendapat dukungan semua pihak.

"Mudah-mudahan ini konsisten dan mudah-mudahan ke depan temen-temen DPRD mendukung untuk kebaikan bersama," kata Dedie.

Saat ini, FS masih dalam pematangan kajian yang dilakukan oleh PT Colas Rail. Selain itu, pemkot telah membentuk tim task force (gugus tugas) untuk melakukan kajian internal mengenai kebijakan transportasi untuk mendukung operasional trem nantinya.

"Kita masih menunggu kajian dari Colas Rail. Kemudian temen-temen dishub menyiapkan pra-FS. Ini kan baru dilakukan. Jadi mungkin butuh waktu kurang lebih 4-5 bulan kedepan," ujarnya.

Dedie menambah, pihaknya akan melibatkan dewan lebih jauh dalam mewujudkan moda transportasi yang terintegrasi di Kota Bogor. Bahkan, dia menyebut akan mengajak dewan dalam lawatannya ke PT Industri Kereta Api yang berpeluang besar akan membuatkan unit trem untuk Kota Bogor.

"Kita pengen ngajak teman-teman dewan ke PT Inka di Madiun. Agar teman-teman tahu dan melihat," kata Dedie.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengungkapkan, ekspos implementasi trem dengan pemkot masih tahap awal. Atang menyebut, sejumlah anggota DPRD masih banyak memberikan sejumlah masukan dalam rencana mewujudkan Trem di Kota Bogor kedepan.

"Karena ini awalan banyak masukan dari teman-teman dewan termasuk yang saya garis bawahi adalah dari sisi kelayakan, aspek teknis, sosial, lingkungan dan sebagainya," ucap Atang.

Dari ekspos awal tersebut, Atang mengakui, sebagian besar anggota dewan yang berjumlah 50 itu cukup mengapresiasi upaya pemkot. Namun, Atang menyatakan, masih banyak tahapan yang harus diselesaikan pemkot.

"Alhamdulillah respon dari teman-teman antusias yang nanya juga banyak dan saya kira ini masih cukup panjang sampai pada tahapan keputusan kebijakan," jelas dia.

Ketua DPRD Kota Bogor itu menyarankan agar pihak pemkot segera menyelesaikan hasil pra-FS yang kemudian ditindaklanjuti dengan FS. Sehingga, menurutnya, pihak pemkot dapat segera menempuh tahapan pembuatan Detail Engineering Design (DED) saja.

Selain itu, Atang juga menambahkan, dalam hal ini, pemkot setidaknya harus memastikan skema bisnis dengan PT INKA agar pembiayaan trem ke depan tidak membebani APBD Kota Bogor nantinya.

"Jadi saya kira dari pemkot perlu menyempurnakan berbagai catatan yang disampaikan dewan. Kalau memang INKA siap jadi investor untuk semua hal saya kira, tidak ada salahnya. Tapi kalau dari INKA sendiri belum confirm, maka (keterlibatan dewan) masih terlalu dini bagi kita jika harus kunjungan lagi ke PT. INKA," kata Atang.

Sebelumnya, Pemkot Bogor dan PT INKA diketahui telah beberapa kali menggelar pertemuan untuk membahas skema kerja sama untuk mengoperasikan trem di Kota Bogor. Pada 20 Februari 2020, INKA telah menyambangi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor sebagai kunjungan balasan. (Prokopim :Teddy/Ryan-SZ)