Beranda >

Berita > Bertemu Letjen Doni Monardo, Ini yang Dibicarakan Bima Arya


03 Juli 2020

Bertemu Letjen Doni Monardo, Ini yang Dibicarakan Bima Arya

Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan pertemuan dengan Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Bima Arya menyampaikan sejumlah ikhtiar yang dilakukan Pemkot Bogor dalam penanganan Covid-19. Sementara Doni Monardo berbagai pengalaman dan memberikan masukan kepada Bima Arya terkait penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). 

“Baru saja saya menyelesaikan pertemuan dengan Bapak Doni Monardo. Kami menyampaikan secara umum ikhtiar Kota Bogor dalam kaitannya penanganan kasus covid-19 ini. Ikhtiar kita yang paling utama hari ini adalah memastikan agar secara medis, secara kesehatan tidak semakin banyak atau tidak ada lagi warga yang terpapar Covid. Lalu secara ekonomi kami juga berikhtiar agar warga tidak terdampak,” ujar Bima Arya.

Bima menjelaskan, tugas besar kepala daerah sejatinya adalah menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi. “Prioritas utama tentunya pada kesehatan warga. Kami juga tadi mendapatkan arahan dan saran dari Pak Doni Monardo tentang bagaimana ekonomi tetap berjalan tetapi protokol kesehatan tetap diperhatikan. Kami laporkan bahwa Kota Bogor memasuki fase adaptasi kebiasaan baru, tapi belum full AKB. Insya Allah beberapa bidang sudah kita mulai jajaki untuk dibuka seperti tempat-tempat wisata dan lain-lain,” terang Bima.

Doni Monardo, kata Bima, juga mengingatkan bahwa Kota Bogor punya potensi yang luar biasa terkait dengan wisata alam. “Kami sambut ide tadi dan kami akan coba aplikasikan di Kota Bogor bagaimana wisata alam di Kota Bogor, kampung tematik, Ciliwung, bisa kita maksimalkan karena warga sangat senang sekarang berolahraga kegiatan-kegiatan outdoor dan ini bisa kita lihat sebagai peluang di balik krisis yang kita hadapi sekarang,” bebernya.

“Wisata alam ini bisa kita kembangkan, jalur gowes, jalur lari, jalur jalan sehat, sembari merekrut dari orang-orang yang terpapar secara ekonomi. Jadi kita seimbangkan antara kebutuhan kesehatan maupun juga dengan kebutuhan ekonomi. Ini yang disarankan oleh Pak Doni di Kota Bogor dan saya akan tindak lanjuti itu karena kita melihat bahwa potensi ini nyata. Kedepan kita akan terus evaluasi pelaksanaan Pra-AKB ini untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik,” tambahnya.

Tiga Langkah Pemkot Bogor

Dalam kesempatan tersebut juga Bima Arya menyampaikan bahwa Pemkot Bogor sudah melakukan tiga langkah besar dalam penanggulangan Covid-19, seperti mitigasi infeksi, test swab masif dan kampanye protokol kesehatan.

“Penguatan mitigasi infeksi dilakukan untuk memastikan adanya sistem yang berjalan untuk melacak dan memantau kasus covid 19 di Kota Bogor. Kami membangun satu sistem yang kita sebut dengan Deteksi Aktif (Detektif) Covid-19 yang terdiri dari unit lacak dan unit pantau,” ujarnya. 

Yang kedua, lanjut Bima, langkah yang kita fokuskan adalah tes massal dengan memperbanyak swab tes di tempat umum, utamanya di stasiun dan pasar yang kita duga menjadi pusat penularan atau penyebaran covid 19.

“Hari ini Kota Bogor telah melakukan sekitar 4.000 swab test dan kita targetkan dalam dua atau tiga bulan ke depan paling tidak bisa 7.000-8.000 swab di Kota Bogor. Yang ketiga adalah penguatan protokol kesehatan. Saya sampaikan kepada Pak Doni Monardo bahwa hari ini pendekatan yang kita lakukan harus lebih masif lagi tetapi humanis untuk memastikan warga mengikuti tiga hal yang paling mendasar untuk selamat dari covid-19 ini, yaitu menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan,” jelasnya.

“Kami juga meluncurkan #GoyangAKB, ini adalah satu senam sehat dan sangat sederhana mengingatkan warga untuk menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak dalam bentuk jingle yang bisa dipopulerkan di sosial media bahkan juga dapat melalui aplikasi tiktok. Saya melakukan itu bersama pak wakil walikota diteruskan juga  ke dinas-dinas, camat, lurah, perawat dan bahkan disambut oleh anak-anak ibu-ibu dan lain-lain. Ini adalah ikhtiar kami bagaimana caranya masker, cuci tangan dan jaga jarak itu nempel ke benak publik secara sangat sederhana,” pungkas Bima.

Di akhir pertemuan tersebut, tak lupa Bima Arya juga memberikan cinderamata berupa buku berjudul ‘Positif!’ yang ditulis langsung oleh Bima Arya. Buku tersebut berisi kisah pengalaman dan renungan yang ditulis langsung oleh Bima Arya selama diisolasi di RSUD Kota Bogor. Banyak hal menarik yang belum pernah Bima Arya ungkap ke publik dibalik terpaparnya dirinya. (prokompim)