Beranda >

Berita > Buka Festival Merah Putih 2020, Bima Arya: Perang Lawan Pandemi Harus Dimenangkan dengan Kebersamaan


03 Agustus 2020

Buka Festival Merah Putih 2020, Bima Arya: Perang Lawan Pandemi Harus Dimenangkan dengan Kebersamaan

Wali Kota Bogor Bima Arya membuka secara resmi rangkaian Festival Merah Putih (FMP) 2020 di Tugu Kujang, Kota Bogor, Senin (3/8/2020). Pembukaan FMP diawali dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih.

Dalam amanatnya sebagai inspektur upacara, Bima Arya mengatakan, pada awalnya gelaran FMP hanya fokus pada kebersamaan di lingkup Kota Bogor saja, tetapi pada perkembangannya FMP telah bertransformasi menjadi dari Kota Bogor untuk Indonesia.

“FMP adalah ikon Kota Bogor yang sudah berjalan di tahun kelima dan setiap tahun ada inspirasi, selalu ada kreasi dan inovasi baru. Hari ini FMP diselenggarakan dalam suasana yang sangat berbeda. Hari ini FMP kita adakan dalam situasi ‘perang’. Perang yang belum kita menangkan, perang yang masih terus berjalan, perang melawan pandemi Covid-19,” ungkap Bima Arya.

Sepanjang sejarah Indonesia merdeka, kata Bima, belum pernah ada momen seperti saat ini, di mana bangsa kita dihadapkan pada situasi yang sangat berat. “Bukan perang secara fisik melawan pasukan musuh senjata tetapi perang melawan satu unsur yang tidak terlihat tetapi sangat cerdas dan pintar. Perang kemerdekaan dimenangkan karena persatuan dan kebersamaan. Perang melawan pandemi ini juga harus kita menangkan dengan penguatan kebersamaan dan persatuan,” tandasnya.

“Di sinilah konteks FMP yang sangat relevan. Saya melihat kesungguhan dari panitia yang telah menyesuaikan secara teknis seluruh rangkaian FMP menjadi kegiatan yang berpedoman kepada protokol kesehatan. Semua menyesuaikan diselenggarakan dengan tetap memelihara semangat tetapi aman secara kesehatan,” tambah Bima.

Bima juga mengapresiasi pengorbanan para panitia yang begitu semangat dalam mempersiapkan segala sesuatunya tanpa melihat latar belakang politik dan mementingkan kebersamaan.

“Musuh kita adalah orang-orang yang hari ini memanfaatkan pertarungan hanya untuk kepentingan mereka. Musuh kita hari ini adalah orang-orang yang justru melihat politik sebagai panglima daripada kebersamaan sebagai kebutuhan. Musuh kita adalah orang-orang yang percaya teori konspirasi, percaya bahwa ada agenda terselubung ketimbang memandang ini sebagai ujian keimanan dan ujian kebersamaan bagi kita semua,” ujar Bima.

Bima Arya berharap, dengan dikibarkannya bendera merah putih di seluruh penjuru Bogor Raya, muncul kesadaran dari warga bahwa momentum ini adalah perang yang harus dimenangkan bersama. “Saya yakin tinggal tunggu saatnya kita akan betul-betul menenangkan pertarungan melawan orang-orang yang hari ini tidak sadar bahwa bahaya selalu mengancam, menyadarkan saudara-saudara kita bahwa protokol kesehatan diperlukan, menyadarkan kepada semua bahwa saat ini tolong menolong, saling mendorong, saling mendoakan, saling membantu adalah kunci kemenangan pertarungan kita,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia FMP 2020 Darwin Darmawan mengatakan FMP 2020 mengusung tema ‘Gotong Royong Membangun Negeri’. “Seperti yang Wali Kota sampaikan, kita semua jadikan momen ini sebagai respon ujian untuk kebersamaan, kepedulian dan solidaritas. Oleh karena itu, Festival Merah Putih kali ini temanya Gotong Royong Membangun Negeri. Kita sadar kalau sendiri kita tidak kuat, kalau bergandeng kita mampu. Semoga melalui festival ini kita punya energi kolektif untuk bangkit berperang dan mengalahkan covid,” ujar Darwin.

Rangkaian FMP 2020 dimulai dengan membalut ikon baru Kota Bogor di sisi Tugu Kujang, yakni Lawang Salapan dengan ornamen merah putih yang dikerjakan oleh Grup 1 Kopassus. Rangkaian lain yang disuguhkan adalah virtual fun ride 178,45 kilometer, virtual marching competition, pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih selama 30 hari di Tugu Kujang, pemasangan umbul-umbul, dan lain sebagainya.

“Kalau kita ingin merah putih berkibar, maka perlu ada kebersamaan, perlu ada pengorbanan, perlu ada perjuangan. Nasionalisme itu sesuatu yang tidak bisa lahir dengan sendiri kalau kita tidak bangun. Puji syukur Pemkot Bogor berkomitmen untuk menjadi salah satu contoh teladan bagaimana nasionalisme dibangun dengan kebersamaan,” pungkasnya. (prokompim)