Beranda >

Berita > Pemkot Bogor, Balitbangtan dan Balitvet Tandatangani Kerja Sama


25 Agustus 2020

Pemkot Bogor, Balitbangtan dan Balitvet Tandatangani Kerja Sama

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali melakukan MoU dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian sekaligus Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dan Badan Besar Penelitian Veteriner (Balitvet).

Penandatanganan dilakukan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A, Rachim dan Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry serta Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno dan Kepala Balitvet Indi Dharmayanti di kantor Balitvet, Jalan RE. Martadinata, Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (25/08/2020).

“Hari ini kita perpanjangan MoU yang kesekian kalinya antara Pemerintahan Kota Bogor dengan Balitbangtan Kementerian Pertanian. Jadi, ada beberapa poin yang penting yang mewarnai penandatanganan MoU kali ini, yakni pertama kerja sama di bidang penanganan Covid-19 karena di Balitbangtan ini ada Balitvet yang memang selama ini sudah kita lakukan kerja sama sejak bulan Mei lalu untuk uji lab spesimen Covid-19,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A, Rachim usai penandatanganan.

Selain itu, kerja sama juga diperkuat antara Balitvet dengan Dinkes Kota Bogor. Kemudian kerja sama kedua dengan Balitbangtan di bidang bursa hewan kembali dilanjutkan.

“Kemarin sempat tertunda oleh Covid-19. Kedepan kita berkeinginan bursa hewan tetap bisa dilaksanakan di lingkungan Kementerian Pertanian agar kesehatan hewan terjamin agar masyarakat tidak salah pilih, terutama untuk hewan kurban, termasuk ada tim dokter hewan yang disiapkan untuk memeriksa seluruh hewan-hewan kurban yang ada di Kota Bogor,” jelasnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas proses penghibahan terutama ada dua bidang, yakni Kantor Kelurahan Ciwaringin dan Lapangan Sepak Bola Lambau yang dalam proses akhir.

“Selama ini belum kita bisa lakukan pembenahan disitu karena memang kepemilikannya di Kementerian Pertanian, tapi sudah disampaikan tadi prosesnya sudah menuju proses penghibahan dan kita tunggu kapan hasilnya agar betul-betul bisa kita manfaatkan bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyatakan, kerja sama lanjutan dengan Pemkot Bogor di bidang penanganan Covid-19, yakni uji lab spesimen Covid-19. Dia menyebut, Balitbangtan memiliki 10 pusat riset penelitian yang membawahi semua peneliti pertanian, mulai dari pangan, perkebunan, peternakan dan lainnya.

“Jadi Balitbangtan ini termasuk lab ke-7 nasional untuk menguji spesimen Covid-19, kita ingin melanjutkan itu sehingga paling tidak Balitbangtan berkontribusi juga terhadap penanganan Covid-19 khususnya di Kota Bogor meskipun sampelnya bukan dari Bogor saja, ada dari seluruh Indonesia. Tapi kita utamakan dari Kota Bogor,” tuturnya.

Saat ini pihaknya sedang mengembangkan kit atau alat uji untuk mengurangi risiko penularan penyebaran Covid-19 yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Bogor.

“Kalau labnya sudah berjalan, kita punya laboratorium Biosafety Level (BSL) 3 atau termasuk level tertinggi kalau standar lab di dunia dan itu hanya ada tiga di Indonesia yang punya lab itu, beberapa vaksin dihasilkan dari sini,” jelasnya.

Sebelum ada pandemi Covid-19, Balitbangtan sudah biasa melakukan penelitian terkait dengan Corona, seperti Alfa Corona, Beta Corona, Gama Corona, Delta Corona. “SARS-CoV 19 itu bagian dari Beta Corona,“ tutur Fadjry Djufry.

Kepala Balitvet Indi Dharmayanti menambahkan, kapasitas pengujian 100 sampel perhari dan biasanya 1-3 hari sudah selesai.

“Sejauh ini sudah ada 700-an sampel yang diujikan, namun saat ini menunggu bahan habis pakai yang akan datang karena bahannya inden atau impor dari luar negri, kalau regennya ada,” katanya. (Prokompim)