Beranda >

Berita > Membuat Kota Lebih Nyaman Dengan Digitalisasi


06 Mei 2015

Membuat Kota Lebih Nyaman Dengan Digitalisasi

Setiap akhir pekan Kota Bogor kedatangan sekitar 200 ribu wisatawan. Seperti yang terjadi sepanjang 3 hari libur panjang pekan lalu. Jumlah orang sebanyak itu tentu bisa membuat Kota Bogor menjadi tidak nyaman, karena antara lain kemacetan bisa semakin parah. “Supaya wisatawan merasa puas selama berada di Bogor maka kami harus berusaha membuat suasana kota terasa lebih nyaman,” kata Walikota Bogor, Bima Arya pada saat memaparkan program digitalisasi yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bogor, pada forum Masyarakat Digital, yang diselenggarakan di Mall Kota Casablanca, Jakarta, Rabu (5/5).

Menurut Bima, kenyamanan kota terukur antara lain dari kebersihan dan keamanan selain kemudahan informasi dan kemacetan lalu lintas yang bisa diurai. Untuk membuat kota senyaman itu, suasana Kota Bogor terus dipantau dari Green Room yang berada di Balaikota Bogor. “Dari ruangan itu, kami antara lain bisa memantau suasana lalu lintas dan kebersihan kota, supaya bisa segera ditangani apabila ada problem disitu,” lanjutnya. Bahkan Walikota bisa mengetahui situasi kota hanya melalui gadget. Sebab di berbagai penjuru kota sudah terpasang sekitar 40 CCTV yang memantau seluruh pergerakan dan aktivitas masyarakat.

digital12

Selain itu wisatawan juga bisa mendapatkan berbagai informasi wisata Kota Bogor melalui papan informasi digital yang berada di beberapa titik keramaian. Informasi seperti itu juga bisa diakses melalui web Kota Bogor serta akun twiter Kota Bogor. “Jadi sebelum ke Kota Bogor, dengan memanfaatkan gadget, siapapun bisa mengetahui terlebih dahulu bagaimana kondisi Kota Bogor saat ini,” lanjut Bima.

Menjawab pertanyaan seorang juri, Bima menjelaskan, digitalisasi tidak hanya menyentuh sektor pariwisata, tetapi juga sudah menyentuh pelayanan publik dan pengaduan masyarakat. “Jadi kalau Anda mau mengadu ke Walikota, silakan gunakan twiter,” lanjut Bima. Selain itu pengaduan atau penyampaian informasi lain bisa disampaikan langsung ke SKPD terkait, karena setiap SKPD sudah mempunyai juru bicara digital yang bertugas melayani pengaduan atau keluhan warga serta permintaan informasi.

Pemaparan singkat Bima pada forum tersebut, menjadi bagian dari pemaparan program digitalisasi yang disampaikan 14 kota lain. Diantaranya, Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh dan Banyuwangi. (Tim Humas)