Beranda >

Berita > Hadapi Masa Orientasi, Sekolah Gandeng Kepolisian


15 Juli 2014

Hadapi Masa Orientasi, Sekolah Gandeng Kepolisian

Menghadapi tahun ajaran baru 2014-2015, beberapa sekolah di Kota Bogor sudah menggelar Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB). Untuk beberapa sekolah di wilayah Bogor Barat, baik jenjang SMP maupun SMA, dijalin kerjasama dengan Polsek Bogor Barat.

Aparat kepolisian ini akan mengambil peran sebagai narasumber dalam orientasi tersebut. Dijadwalkan untuk hari ini, Selasa (15/7/2014) sosialisasi dari kepolisian tersebut dilakukan di SMP 6, SMA 5, dan SMK Infokom. Sementara itu untuk Rabu (16/7/2014) akan dilakukan di SMA 10, MAN 1, dan SMA Yasiba.

Dalam salah satu kesempatan, Kanit Binmas Polsek Bogor Barat, Tri Rahmono, mengatakan ada lima masalah penting yang perlu disosialisasikan kepada para pelajar. “Masalah tersebut adalah lalu lintas, tawuran pelajar, narkotika, dan susila. Empat masalah tersebut apabila terakumulasi akan bermuara pada masalah kelima, yaitu kriminalitas,” ungkap Tri.

Untuk masalah lalu lintas, para pelajar yang umumnya masih dibawah umur diberi pengertian tentang tata tertib lalu lintas, termasuk makna dan arti dari tiap rambu yang ada. Dalam sosialisasi tersebut sekaligus diberi imbauan kepada pelajar yang belum memiliki SIM agar tidak membawa kendaraan sendiri. Sementara untuk tawuran pelajar, Tri mengingatkan bahwa ini satu hal yang harus dihindari karena tugas utama seorang pelajar adalah belajar. “Justru kita harus saling support satu sama lain. Dan kalaupun ada persaingan, bersainglah dalam prestasi,” lanjutnya.

Mengenai masalah narkotika, Tri menekankan bahwa narkotika sudah jelas masalah kriminal. “Para pemakai dan pengedar dapat dijerat UU anti narkotika. Jadi untuk apa kita menggadaikan masa depan kita yang gilang gemilang hanya untuk kenikmatan sesaat dari narkotika?,” tandasnya.

smkinfo12

Tri melanjutkan bahwa masalah susila juga sangat penting untuk diajarkan, terutama bagi para pelajar dalam masa pubertas. “Rasa tertarik pada lawan jenis mulai tumbuh. Juga mulai terjadi perubahan perubahan fisik. Itu semua adalah hal yang wajar. Tapi tetap harus pada koridor yang ada. Bagaimana menyalurkan energi remaja yang berlebih pada hal hal yang jauh lebih positif,” pesan Tri.

Poin terakhir adalah masalah kriminalitas, yang merupakan muara dari keempat masalah sebelumnya. “Untuk itu pembinaan sejak awal kepada para remaja sangat penting, sebelum menyesal di kemudian hari,” tutup Tri.

MOPDB merupakan program yang mempersiapkan peserta didik baru untuk menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Suasana belajar yang berbeda, beban pelajaran yang bertambah, guru dan teman yang baru, tentunya memerlukan persiapan. Kondisi ini ditambah pula dengan usia peserta didik yang bertambah dewasa yang juga memerlukan perhatian khusus. (sisco sirait. editor : dicky)