Beranda >

Berita > Kepala Kejari Kota Bogor : Narkoba Adalah Senjata Pemusnah Massal


29 Juli 2015

Kepala Kejari Kota Bogor : Narkoba Adalah Senjata Pemusnah Massal

"Mari Tingkatkan Kualitas Hidup Kita, Masyarakat Kita, Jati Diri Kita, Sehat Tanpa Narkoba", demikian tema yang diusung dalam Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2015. Peringatan HANI di tingkat Kota Bogortahun ini berlangsung di Balaikota Bogor, Rabu (29/7) lewat upacara dengan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor Katarina Endang Sarwestri bertindak selaku Inspektur Upacara. Wakil Walikota BogorUsmar Hariman mengikuti upacara bersama perwakilan kepala SKPD, unsur Muspida, camat dan lurah, DLLAJ, Satpol PP dan Linmas, PNS di lingkungan Setdakot Bogor beserta anggota Paskibra Kota Bogor dan perwakilan pelajar se Kota Bogor.

Dalam amanatnya, Inspektur Upacara menyampaikan bahwa narkoba merupakan permasalahan global yang belum ditangani secara baik, bahkan semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. “Ini permasalahan yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya. Produksi narkoba secara global, lanjut Katarina, semakin meningkat dengan munculnya berbagai jenis narkoba baru. “Di Indonesia sendiri permasalahan narkoba sudah masuk tahap darurat, tidak kurang dari 4 juta jiwa rakyat indonesia yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.

Melihat jumlahperedarannya, Katarina mengatakan narkoba bisa dikategorikan sebagai senjata pemusnah massal. “Untuk menyikapi hal tersebut, sangat dibutuhkan usaha untuk pemecahan permasalahan secara cepat dan tepat. Ada beberapa usaha yang dapat diambil, diantaranya upaya pemulihan rehabilitasi,” katanya.

Berdasar hasil riset, penyalahgunaan narkoba sudah menelan korban sekitar 2,1 % atau tidak kurang dari 4 juta jiwa. Untuk mengatasinya, pengedar narkoba dapat dihentikan dengan memberikan hukuman setimpal, salah satunya hukuman mati. “Hal ini diambil  agar dapat melindungi warga dan bangsa Indonesia dari ancaman bahaya narkoba. Selanjutnya perampasan aset milik para produsen narkoba,” lanjut Katarina. Upaya pencegahan penyalahan narkoba juga menurutnya sangat penting dan utama. “Faktor dan aktor utama pencegahan narkoba yang paling efektif adalah keluarga yang harmonis,  yang bisa merupakan benteng paling kokoh," papar Katarina.

Katarina, sekaligus mewakili BNN, tidak lupa menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi semua lapisan masyarakat dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Rangkaian upacara peringatan HANI 2015 kemudian diisi diisi dengan pemberian penghargaan kepada pegawai Kejari Bogor dan Kepolisian Kota Bogor. Acara ditutup dengan pembakaran narkoba jenis ganja dan jenis psikotropika yang merupakan barang bukti hasil operasi dan sitaan yang didapat pihak  kepolisian selama beberapa bulan terakhir.(rahmat/cikal/ciko/foto:gus)