Beranda >

Berita > Masuk 10 Besar, Kelurahan Pamoyanan Melaju Ke Tingkat Nasional


22 Juli 2014

Masuk 10 Besar, Kelurahan Pamoyanan Melaju Ke Tingkat Nasional

Setelah berhasil menjuarai lomba Kelurahan di tingkat Kecamatan, tingkat Kota dan tingkat Propinsi, akhirnya Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor berhasil masuk lomba Kelurahan di tingkat Nasional. Kelurahan Pamoyanan kini bersaing dengan 9 kota terbaik lainnya se-Indonesia.

Selasa (22/7/2014) Tim penilai perlombaan Kelurahan dari Tingkat pusat datang mengunjungi Kelurahan Pamoyanan untuk melakukan verifikasi. Tim penilai melakukan verifikasi atas laporan yang disampaikan dari Kota Bogor kepada tim penilai di Provinsi Jawa Barat sebelumnya.

Tim penilai kelurahan tingkat nasional ini dipimpin langsung oleh Sartono. Walikota Bogor Dr. Bima Arya menyambut kedatangan tim dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Kepala Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor Drs. Irwan Riyanto, dan Camat Bogor Selatan Herry Karnadi

Turut hadir Lurah Pamoyanan Suburudin, Ketua TP. PKK Kota Bogor Yane, para Lurah Se Kecamatan Bogor Bogor Selatan, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan. Penilaian juga dihadiri para Ketua RW, RT, LPM dan warga masyarakat Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Bogor Bogor Selatan.

lomnas14

Pada kesempatan itu Bima Arya menyematkan PIN anti rokok kepada ketua tim penilai. Bima Arya menyampaikan bahwa kompetisi ini memiliki makna yang besar. “Melalui kompetisi ini, Insya Allah kita akan selalu dingatkan untuk meperbaiki semua lini, untuk mengkajilagi semua kerja keras kita ke depan dan maupun yang sudah dilakukan,” harap Bima Arya.

Bima Arya mengatakan pihaknya mensyukuri kompetisi kelurahan ini. Dengan adanya lomba kelurahan, pertama, adanya program percepatan pergerakan pembangunan di semua lini.

“Karena bila tidak didorong, dikritisi, dan dinilai, mungkin akan terjadi bekerja seperti biasa bukan luar biasa. Dan yang kedua adalah untuk mengevaluasi konsep-konsep sejauh mana kolaborasi sudah berjalan, sejauh mana kita berhasil membangkitkan partsipasi warga, dan sejauh mana kita punya keinginan untuk mengevaluasi,” tambah Bima Arya.

Oleh karena itu, Bima Arya menyakini bahwa kompetisi ini bukan sekedar perebutan penghargaan semata. Penghargaan memang penting dan membanggakan. “Tetapi lebih dari itu kita maknai ini sebagai cambuk, sebagai pemicu kita untuk melakukan hal-hal yang luar biasa,” ingat Bima Arya.

Kelurahan Pamoyanan merupakan salah satu Kelurahan di Kota Bogor yang pantas dibanggakan. Mulai dari Desa Swadaya, Kelurahan Pamoyanan sudah melangkah menjadi Desa Swakarya. Dan kini tinggal tunggu waktu menjadi Desa Swasembada.

“Banyak hal-hal yang kita banggakan dari Kelurahan Pamoyanan ini, salah satunya menurut cacatan kami, sambung Bima ini adalah Kelurahan pertama di Indonesia yang berhasil melengkapi proval Kelurahan,” jelas Bima Arya.

Proval Kelurahan ini penting, karena membangun itu harus dengan data bekerja itu harus dengan informasi, dan melangkah itu harus dengan pemetaan. Dengan informasi, data, dan pemetaan akurat Insya Allah langkah-langkah ke depan tepat.

lomnas12

Bima mengajak semua pihak untuk melakukan hal yang luar biasa untuk menjawab harapan bersama masyarakat.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Tk. Nasional Sartono menyampaikan, Kelurahan Pamoyanan telah berhasil menyingkirkan dari 28 Kelurahan di Indonesia pada lomba Kelurahan tingkat Nasional. Dan kini secara administrasi, Kota Bogor sudah masuk ke dalam 10 besar Kelurahan terbaik se-Indonesia.

Tim penilai ini melihat keunggulan-keunggulan yang ada di Kelurahan Pamoyanan. “jadi lomba Desa/Kelurahan bukanlah mepertandingkan dalam pengertian ekstrim, kemudian membandingkan Jawa-luar Jawa dan sebagainya. Tetapi sebuah ekpresi dari sebuah keberhasilan Desa dan Kelurahan didalam pemberdayaan masyarakat, terutama di dalam penyelenggaraan pemerintahan dan juga pemberdayaan masyarakat,” jelas Sartono.

Sartono juga menyampaikan bahwa Kota Bogor tercatat sudah melalui profil Desa telah mengiput 100 persen dari data yang ada di masyarakat. Hal ini berarti masyarakat sudah mulai memberikan sesuatu yang berarti bagi pembangunan itu sendiri.

“Di dalam perlombaan Desa dan Kelurahan ini, meliputi 4 tahapan dari 34 provinsi seluruhnya ada 28 Kelurahan dan 28 Desa yang mengusulkan dan memajukan di dalam perlombaan Desa dan Kelurahan,” jelas Sartono. (Met/Gus)