Beranda >

Berita > Bima Pantau Distribusi Aliran PDAM di Kelurahan Cikaret


25 Januari 2016

Bima Pantau Distribusi Aliran PDAM di Kelurahan Cikaret

Walikota Bogor bersama Dirut PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sambangi warga RT 04/ RW 06 Kampung Dukuh Jawa, Cikaret, Bogor Selatan dalam rangka menanggapi keluhan warga terkait kurang lancarnya aliran distribusi air PDAM untuk kawasan Kelurahan Cikaret.

"Sebenarnya situasi ini berjalan kurang lebih sudah enam bulan. Aliran air seret, aliran air ada pagi hari mulai jam 3 pagi tiba-tiba mati jam 7. Air kembali ngalir lagi setelah 4 jam kemudian mati lagi selama 3 sampai 4 jam, seperti itu seterusnya," tutur Lia, salah seorang warga Kampung Dukuh Jawa.

“Terkait keluhan warga yang mengeluh turunnya debit air yang didistribusikan PDAM, karenanya perlu diambil langkah-langkah pembangunan fisik. Rencana pembangunan sudah ada dan memerlukan proses yang cukup lama, diperkirakan pertengahan tahun selesai antara Juli sampai Agustus,” beber Bima. Selama proses pembangunan fisik, lanjutnya, pihak PDAM telah mempersiapkan langkah seperti pemasangan pipa inline dan yang lainnya. Hal ini ditujukan agar aliran ke warga tidak sampai terputus.

cikaret112

Langkah ini menurut Bima perlu didukung sosialisasi yang baik dan jelas. Bima menegaskan jangan sampai warga memiliki anggapan Pemerintah Kota Bogor berpangku tangan terhadap kondisi yang ada. “Tujuan kedatangan saya ke warga adalah untuk memberi penjelasan, memberi sosialisasi bagi pelanggan di zona enam. Kurang lebih ada 7000 pelanggan yang mengalami seretnya distribusi air. Insya Allah pertengahan tahun ini distribusi air kembali normal,” tegas Bima.

Sementara itu Dirut PDAM yang mendampingi Walikota Bogor dalam penjelasannya mengatakan pihaknya tidak tinggal diam dan  senantiasa berusaha untuk menanggapi dan menangani. “Hal ini disebabkan banyak faktor, karenanya pendistribusian air kami gilir. Salah satu faktornya infrastruktur yang kondisinya sudah tua dan harus diganti, disamping itu sudah ada penyusutan karena banyak perumahan yang dibangun. Perbandingan jumlah distribusi air dengan pelanggan sudah tidak seimbang. Untuk jangka pendek kami mengambil langkah akan ada pemasangan pompa inline agar distribusi air tetap mengalir,” jelas Untung Kurniadi yang memberi saran agar warga menyediakan tandon penampung air.

Usai mendengarkan keluhan warga, Bima didampingi Dirut PDAM sempat mengecek kolam penampungan reservoir atau tandon bawah tanah yang mampu menampung air 20000 meter kubik di Kota Batu Ciapus. (rahmat/agus)