Beranda >

Berita > Arena Kano Slalom Asian Games Masih Perlu Kajian


08 Maret 2016

Arena Kano Slalom Asian Games Masih Perlu Kajian

Bogor – Untuk kedua kalinya Indonesia akan menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga internasional Asian Games yang akan digelar pada 2018 mendatang. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri mengingat terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yaitu pada era Soekarno dulu. Dan menjelang perhelatan kejuaraan multi event ini tentunya mulai dipersiapkan berbagai sarana penunjang. Salah satunya arena untuk cabang olahraga (cabor) kano slalom yang rencananya akan dibuat di Kota Bogor.

Ketua Bidang Kano Slalom Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Anas Ridwan mengatakan, Kota Bogor memiliki area yang cocok untuk cabor kano slalom di ajang Asian Games 2018. Sekalipun tidak mempunyai laut atau pantai, tetapi Kota Bogor dilewati aliran sungai yang deras. “Tepatnya berada di tepian Warung Jambu dimana area tersebut dialiri dua sungai besar Ciliwung dan Cisadane,” ujar Anas dalam keterangannya, Selasa (8/3).

Anas menuturkan, area tersebut menurut kacamatanya sudah bagus bagi olahraga kano slalom yang memang membutuhkan debit air yang deras. Namun, keinginan tersebut masih terbentur beberapa hal diantaranya peruntukan lahan. Sehingga perlu dibuat surat permohonan terlebih dahulu ke Bappeda Kota Bogor mengenai peruntukan wilayah tersebut sebagai arena kano. “Potensinya akan sangat bagus bagi Kota Bogor jika memang bisa, apalagi pelatih nasional dari kano merupakan orang Bogor, Ahmad Sunarya,” jelas Anas.

Sementara Sekjen Komunitas Cibodas Denny Yuniandri menuturkan, menjadi tuan rumah Asian Games merupakan kesempatan langka. Dirinya pribadi ingin Kota Bogor bisa terlibat aktif menjadi tuan rumah penyelenggara salah satu cabor yakni Kano Slalom, terlebih sudah didukung adanya dua sungai besar. “Sebenarnya banyak daerah yang juga direncanakan menjadi arena kano, tapi saya harap Kota Bogor bisa. Tapi membutuhkan perjuangan besar untuk merealisasikannya,” terang Denny.

Sementara itu Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, daerah yang menjadi area kano merupakan lahan Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dengan luas sekitar 11 hektar dan bukan aset Pemkot Bogor. Sehingga diperlukan pengecekan rencana tata ruang dari Bappeda Kota Bogor. “Dari konsep memang memungkinkan, tapi ini tidak akan mudah dan jika sudah ada peruntukan tidak akan bisa,” pungkas Bima. (fla/poto adit)