Beranda >

Berita > Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir, Dinkes Kota Bogor Gelar Lokakarya


24 Maret 2016

Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir, Dinkes Kota Bogor Gelar Lokakarya

Tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kota Bogor cukup memprihatinkan. Trend angka kematian ibu dan bayi baru lahir terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru melahirkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menggelar lokakarya penyelamatan ibu melahirkan dan bayi lahir.

Lokakarya digelar di The Mirah Hotel, Jalan Pangrango, Bogor Tengah, Kamis (24/3/2016). Lokakarya yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat ini, diikuti para kepala Puskesmas dan praktisi kesehatan. Turut hadir Kepala Dinkes Kota Bogr Rubaeah.

Ketua panitia lokakarya Sri Pinantari Hanum mengatakan Kota Bogor memiliki rencana aksi dalam program penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Program ini bertujuan agar seluruh elemen terkait di Kota Bogor memiliki kesamaan pandangan terhadap kondisi gawat darurat penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. “Program ini juga bertujuan untuk menyepakati upaya pelaksanaan gerakan penyelamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir,” kata Sri.

Sri menjelaskan berdasarkan data Dinkes Kota Bogor, jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kendati untuk di tahun 2014 silam jumlahnya tercatat hanya sebanyak 6 kasus saja untuk kematian ibu. “Untuk data tahun 2012, jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 7 kasus. Bayi baru lahir (0-28 hari) 18 kasus, dan bayi (1-11 bulan) berjumlah 6 kasus,” ungkap Sri.

Sedangkan di tahun 2013, angka kematian ibu dan bayi ini justru meningkat tajam dari yang sebelumnya hanya 7 kasus kematian ibu naik menjadi 13 kasus. Begitu juga dengan kematian bayi. Jika di tahun 2012 jumlah kematian bayi baru lahir hanya 18 kasus, di tahun 2013 jumlahya melonjak menjadi 51 kasus. Sementara jumlah kematian bayi tercatat naik juga menjadi 11 kasus dari yang sebelumnya di tahun 2012 berjumlah 6 kasus. “Di tahun 2014 angka kematian ini turun kembali, baik kematian ibu maupun kematian bayi baru lahir dan kematian bayi. Untuk kematian ibu di tahun 2014 ini tercatat 6 kasus, kematian bayi baru lahir 45, dan kematian bayi 10,” paparnya.

Sementara di tahun 2015, angka kematian ini kembali mengalami kenaikan di tahun 2015 lalu. Dimana untuk angka kematian ibu mencapai kasus, kematian bayi baru lahir 51, dan kematian bayi 14. (Donni/poto Adit)