Beranda >

Berita > Pemkot Terus ‘Geber’ Program Penanggulangan Kemiskinan


27 Maret 2016

Pemkot Terus ‘Geber’ Program Penanggulangan Kemiskinan

Program-program penanggulangan kemiskinan telah banyak dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sepanjang tahun 2015. Program-program itu telah menjangkau 7.135 rumah tangga miskin (RTS) atau berjumlah 35.675 jiwa. Hal ini disampaikan Walikota Bogor Bima Arya dalam Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2015 yang dibacakannya saat rapat paripurna di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kamis (24/03/16). Menurutnya, hasil dari intervensi telah melaksanakan 20 program yang mencakup tujuh urusan.

"Ketujuh urusan itu adalah urusan kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan, ketenagakerjaan, perumahan, sosial, serta urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," ungkap Bima. Seperti urusan kesehatan, Bima menerangkan, pelayanan kesehatan penduduk miskin dan peningkatan JKPM terlaksana dalam bentuk pelayanan terhadap seluruh peserta Jamkesda yang berkunjung ke 24 Puskesmas dan 23 rumah sakit strata II dan rumah sakit strata III.

"Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas mencapai 13.566 orang, dan rawat inap 79 orang. Jumlah kunjungan di rumah sakit mencapai 8.574 orang, dan rawat inap 1.105 orang," paparnya. Ditinjau dari segi anggaran, alokasi dana yang direalisasikan untuk seluruh pembiayaan tersebut mencapai Rp 15 miliar yang bersumber dari APBD Kota Bogor. Sedangkan Rp 24.400.570.300 merupakan dari APBD Provinsi bagi para penerima bantuan iuran Provinsi Jawa Barat.

Pada urusan ketahanan pangan, Pemkot Bogor telah menyalurkan raskin yang mencapai 100 persen dari pagu yang ditargetkan. Yaitu 12 bulan alokasi reguler sebanyak 7.020.360 kilogram, dan alokasi raskin tambahan yakni raskin ke 13 dan ke 14 sebanyak 1.170.060 kilogram. Masih berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan, Bima menuturkan di urusan pendidikan telah disalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah.

Untuk penyaluran BOS di jenjang pendidikan dasar, Bima menyebutkan telah disalurkan pada satu TK Negeri, 229 SD Negeri dengan 95.240 siswa, 20 SMP Negeri dengan 19.052 siswa, dan dua SMP Terbuka dengan 244 siswa. "Penyaluran BOS di program pendidikan menengah kepada 10 SMA Negei dengan 9.863 siswa, 4 SMK Negeri dengan 5.134 siswa, dan MA Negeri dengan 292 siswa," bebernya.

Masih dalam urusan pendidikan, juga telah disalurkan bantuan untuk siswa yang tidak mampu. Dana ini berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bogor. Bantuan dari provinsi ini, ujar Bima, dalam bentuk Program Indonesia Pintar yang terdiri dari bantuan untuk siswa SD dengan jumlah sebesar Rp 450 ribu untuk setiap siswa per tahunnya. Ini diberikan kepada 30.726 siswa dengan total anggaran yang dikucurkan hingga mencapai Rp 12.150.225.000. Sementara untuk siswa SMP yang berjumlah 8.768 orang ini setiap siswa per tahunnya mendapatkan Rp 750 ribu dengan jumlah total anggaran sebesar Rp 12.150.225.000. "Sedangkan bantuan untuk siswa tidak mampu dari APBD menyasar 6.088 siswa SMP, SMA, SMK, dan MA dengan total anggarannya sebesar Rp 8 miliar," ungkap Bima.

Di bidang ketenagakerjaan, ratusan warga miskin mendapatkan berbagai jenis pelatihan keterampilan. Diantaranya sebanyak 30 orang mengikuti pelatihan tata rias wajah, pelatihan pembuatan suvenir berbahan handuk dan planel yang diikuti 60 peserta, dan 30 lainnya mengikuti pelatihan menjahit. 
Tak hanya sampai disitu, Pemkot Bogor juga memberikan pelatihan keterampilan di bidang teknik otomotif, komputer, dan tata boga kepada 96 warga penganggur. Bahkan, saat ini sebanyak 42 diantaranya sudah bekerja di perusahaan-perusahaan. "Pemkot Bogor juga memfasilitasi 80 peserta magang di 8 perusahaan di Kota Bogor. Diberikan juga kesempatan kerja sementara melalui program padat karya di tiga kelurahan yang diikuti 213 peserta," papar Bima.

Sementara untuk urusan sosial, Pemkot Bogor telah menyelenggarakan perlindungan sosial kepada 275 orang terlantar dan 6.393 korban bencana dalam bentuk pemberian bantuan makanan. Telah dilakukan pula monitoring dan pembinaan terhadap 480 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Untuk urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, telah diselenggarakan juga pelatihan tata boga kepada 40 perempuan kepala keluarga di Kelurahan Muarasari, Bogor Selatan dan Kelurahan Kedung Halang, Bogor Utara, serta pelatihan menjahit di Kelurahan Sindangbarang, Bogor Barat, yang diikuti 20 orang. (Donni/Humas)