Beranda >

Berita > Pendidikan Seks Anak Usia Dini Dimulai Dari Bayi


20 April 2016

Pendidikan Seks Anak Usia Dini Dimulai Dari Bayi

Membangun komunikasi yang baik antara orangtua dan anak penting dilakukan. Termasuk di dalamnya memberikan pendidikan seks anak usia dini. Hal itu menjadi penting diingatkan kepada warga masyarakat dalam rangka menyikapi maraknya kejahatan seksual. Dengan kesadaran itulah, Dharma Wanita Persatuan Kota Bogor, Rabu (20/4) menggelar seminar pendidikan seks anak usia dini di Balaikota.

Wiwit Litfiani, psikolog yang tampil sebagai pembicara mengingatkan para orangtua untuk  membangun komunikasi yang sehat dan mengajarkan pendidikan moral kepada anak-anak. “Ketika anak-anak merasa diperhatikan dan dilindungi sekalipun pengaruh buruk dari luar datang, mereka akan kembali pada keluarga,” katanya.

Ketika hubungan komunikasi terjalin baik maka orangtua akan dengan cepat menyadari perubahan perilaku anaknya. “Anak-anak yang sudah terkena pornografi bisa terlihat secara fisik karena pikiran, psikologis dan gerak-gerik mereka bisa terlihat mulai dari tidak semangat, emosial dan mudah tersinggung,” papar  Wiwit

Menurutnya, sejak bayi masih dalam kandungan para orangtua sebetulnya sudah harus memberikan pemahaman jenis kelamin sebagai jati diri anak. Sebab bicara seks kepada anak usia dini bukan bicara tentang hubungan suami istri melainkan tentang jenis kelamin sang anak.  Selain itu, terangkan juga tentang batas-batasan aurat yang boleh dilihat dan tidak. “Anak usia dini atau remaja merupakan masa-masa kritis sehingga harus terus dirangkul dan diawasi,”tambahnya.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Bogor, Endah Nurrochmah mengatakan,  seminar ini diselenggarakan  atas dasar rasa keprihatinan terhadap banyaknya kekerasan seksual pada anak yang di Kota Bogor berada di urutan kedua setelah KDRT.

Melalui seminar ini diharapkan ibu-ibu PNS Pemkot Bogor dapat menjaga keluarga masing-masing agar tidak ada anggotanya yang mengalami masalah tersebut. “Kami berharap seminar ini juga bisa memberikan dampak positif, meminimalisir kekerasan seks pada anak sekaligus membangkitkan perjuangan Kartini dikalangan ibu-ibu PNS Kota Bogor,” pungkas Endah (fla/poto agus)mor