Beranda >

Berita > Momentum Reformasi Angkot


29 April 2016

Momentum Reformasi Angkot

Mogoknya Angkutan Kota (Angkot) selama dua hari ini, ditanggapi Walikota Bogor sebagai momentum reformasi Angkot. Dirinya sudah menyerap berbagai saran terbuka dari supir dan juga temuan di lapangan. Maka, kata Bima, akan segera dibentuk tim khusus independen yang segera bertugas mengkonsepkan perubahan rute angkot (re-routing). “Di dalam tim ini berdiri semua kepentingan untuk melayani warga Kota Bogor,” ujar Bima seusai Rapat Paripurna DPRD Jumat (28/4/2016)

Momentum reformasi angkot ini, lanjut Bima, harus dilakukan secara menyeluruh dengan tahapan yang jelas. Mulai dari pengaturan ulang rute angkot, angkot harus lebih disiplin, pembangunan infrastruktur jalan seperti lampu merah, lampu stop, jalur penyebrangan, titik kejut, marka jalan dan penambahan petugas DLLAJ. “Khusus petugas DLLAJ memang masih kekurangan personil karena hanya punya 65 orang untuk ditempatkan di seluruh titik macet di Kota Bogor yang dibagi dua shift dan juga personil kepolisian yang juga harus dianggarkan,” jelas Bima

Menurut Bima, alasan Kota Bogor macet dan transportasinya belum tertata karena banyak kepentingan di dalamnya. Kepentingan ini yang harus diselaraskan dan diletakan dibawah kepentingan yang lebih besar, seperti mensinkronkan organda, pengusaha angkot hingga warga tanpa menguntungkan pihak tertentu. “Rerouting ini harus dilakukan secepatnya, besok sudah akan dibentuk tim independennya,” pungkas Bima (fla/Tim Humas)