Beranda >

Berita > Jambore HIPMI, Penguatan Sendi Ekonomi Bangsa


23 Mei 2016

Jambore HIPMI, Penguatan Sendi Ekonomi Bangsa

KABUPATEN BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat mendukung program BPP HIPMI untuk melahirkan kader- kader pengusaha baru dari kalangan mahasiswa se-Indonesia dan ASEAN, melalui ‘Jambore HIPMI Perguruan Tinggi se-ASEAN 2016’, dengan tema “Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Entrepreneur Muda yang Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”. Kegiatan ini digelar di Telkom University, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Kabupaten Bandung, Senin (23/05/2016).

Menurut Gubernur Aher, Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu Pencetakan 100 ribu Wirausaha Baru di Jawa Barat, yang didukung pula dengan progam Kredit Cinta Rakyat dari APBD Provinsi Jawa Barat, sertifikasi produk halal MUI, dan program-program pendukung lainnya. Kini, sedikitnya telah lahir sebanyak 60 ribu pengusaha baru dari berbagai bidang usaha.

“Melalui program –program tersebut, diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat khususnya pemuda dari semula pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Sehingga jumlah pengusaha di Jawa Barat bisa meningkat agar dapat mengakselerasi roda perekonomian daerah dan nasional,” kata Aher di hadapan rombongan Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang hadir untuk membuka Jambore.

Sejalan dengan itu, taraf pendidikan yang tinggi, ide-ide kreatif dan inovatif, serta semangat yang dimiliki para mahasiswa, menjadi modal berharga untuk menjadi entrepreneur sukses. Maka Jambore ini pun diharapkan mampu untuk mengasah hal – hal tersebut. “Sebagaimana kita maklumi bersama, dalam rangka menghadirkan ekonomi yang lebih baik, khususnya sesuai Nawacita Nomer 6, Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. Serta Nawacita nomor 7, Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Maka Jambore yang merupakan pengkaderan bagi Mahasiswa dan Pelajar se-Asean ini, diharap dapat menjadi spirit untuk memperkuat sendi ekonomi bangsa dengan membangun Enterpreneur muda yang berdaya saing di era Masyarakat Ekonomi Asean,” papar Aher.

Sementara itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memotivasi para Pengusaha Muda, dan para Calon kader pengusaha muda peserta Jambore untuk tidak mudah menyerah dalam berbisnis. “Semangat harus ‘kenceng,’ saking kencengnya remnya sampai blong. Terus jatuh, kalau jatuh ya bangkit lagi. Kalau mau jadi pengusaha itu terjuni, jalani. Kalau ada persoalan dilapangan selesaikan. Kalau gagalnya, jatuh, bangkit lagi, seperti itu,” kata Jokowi.

Presiden pun menuturkan, kemajuan teknologi terkini pun membuat dunia seolah tak berbatas. Ia mencontohkan, unntuk berdagang pun kini tak harus di pasar, atau membuka toko. Dengan e- commerce, online shop, para pengusaha bisa langsung bersaing dengan para pedagang lain dengan skala internasional sekaligus. “Semuanya tersajikan dengan cepat, dan tak terbendung lagi. Pilihan kita dua, mau terbuka, atau tertutup,” kata dia.

Terbuka artinya berani berkompetisi, berani bertarung, berani bersaing, siap tidak siap harus menyiapkan diri, membuka diri. Sedangkan tertutup, kita menutup diri dari kompetisi, lalu pasrah dengan keadaan. Dengan itu, Jokowi kembali menekankan, kata kunci kesuksesan adalah terbuka menghadapi kompetisi, dalam mengejar ketertinggalan bangsa kita. “Artinya apa? kalau ada pesaing kita baru bangun, kalau ada kompetisi baru kita bangun. Saya ingin dengan adanya MEA memberikan sebuah semangat anak- anak muda terutama untuk bangkit berani bersaing dan berkompetisi,” ujarnya.

Senada Jokowi, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia, mengatakan Hipmi selalu optimis, dan tidak takut dengan hadirnya MEA. Ia yakin Pengusaha muda Indonesia siap bersaing dengan Negara lain. “Hipmi selalu optimis, tidak perlu takut dengan MEA,” Kata dia.

Pada kegiatan yang dihadiri sekitar 4000 orang peserta dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di 10 Negara ASEAN ini, dirinya sempat menyinggung, bahwa *out put* Perguruan tinggi di Indonesia kebanyakan, masih berorientasi pada ijazah dan membuat mahasiswanya hanya berkeinginan menjadi karyawan saja. “Kebanyakan Perguruan Tinggi masih berorientasi Ijazah, bukan pada mencari ilmu untuk membuat lapangan kerja,” pungkasnya.

Jambore Hipmi Perguruan Tinggi (PT) pun akan berlangsung 22 - 26 Mei 2016 di Kampus Telkom University, Bandung. Adapun berbagai rangkaian acara yang akan digelar dalam pertemuan pengkaderan akbar ini antara lain, konferensi, workshop tentang Business Plan, Branding Plan, Sales Plan, Training tentang Leadership, Training Negosisasi, serta kegiatan inspiratif lainnya.

Hadir pada acara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta, para Menteri Kabinet Kerja, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia, Bupati Bandung dan jajaran Forkopimda Jabar dan kabupaten Bandung, para Ketua Umum BPD Hipmi se -Indonesia, Ketua Kadin Malaysia Tan Sri H.M. Ali Rustam, Rektor Hipmi Perguruan Tinggi, dan Ketua Hipmi Perguruan Tinggi Se -Indonesia, seluruh mahasiswa dan pelajar peserta Jambore Hipmi se- Indonesia, dan Asean.( dikutif Humas Kota Bogor )