Beranda >

Berita > Audiensi dengan Ramayana, Walikota Tegaskan Soal Perizinan


24 Mei 2016

Audiensi dengan Ramayana, Walikota Tegaskan Soal Perizinan

Walikota Bogor Bima Arya meminta agar para pelaku usaha menengah dan besar agar memperhatikan sejumlah aspek sebelum mereka membuka bisnisnya di Kota Bogor. Mulai dari aspek regulasi, aspek sosial, hingga tenaga kerja.

Hal tersebut dikemukakan Bima saat menerima audiensi jajaran manajemen PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk, Selasa (24/05/16). Pertemuan dilakukan terkait rencana mereka yang akan melakukan grand launching pusat perbelanjaan di Kelurahan Muarasari, Bogor Selatan, 2 Juni 2016 mendatang.

“Hal-hal semacam ini yang setiap kali saya tanyakan. Apakah perizinannya sudah lengkap, bagaimana dengan tenaga kerjanya, hingga sistem pengelolaan sampah dan limbahnya,” terang Bima.

Khusus soal perizinan, dengan tegas Bima meminta agar para pengusaha untuk mengikuti semua prosedur yang ada dan melengkapi seluruh dokumen perizinannya. Bima menginginkan agar mereka mematuhi semua aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.   

“Begitu pun halnya dengan tenaga kerja, saya minta agar sebanyak mungkin merekrut warga lokal Kota Bogor. Selain membantu Pemkot mengurangi jumlah pengangguran, juga untuk meningkatkan kesejahteraan warga itu sendiri,” papar Bima.

Masih di kesempatan yang sama, Bima juga meminta agar para pengusaha dalam hal ini PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk untuk juga memberikan tempat bagi produk-produk lokal Bogor. Selain agar dapat bersaing dengan produk serupa dari daerah lain atau bahkan luar negeri, juga sebagai bentuk kepedulian pengusaha kepada pelaku usaha lokal terutama usaha kecil menengah.

Sementara itu Setyadi Surya dari PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk menuturkan, bahwa pihaknya telah mengikuti semua prosedur dan aturan yang telah ditetapkan Pemkot Bogor. Mulai dari masalah perizinan yang telah dipenuhi, hingga soal tenaga kerja seperti yang ditekankan Bima.

“Karena memang pembangunan yang kami lakukan ini sempat terhenti karena dampak lesunya ekonomi nasional, meski begitu persoalan-persoalan tersebut sudah kami laksanakan sesuai prosedur,” papar Setyadi. Ditambahkan pula bahwa di pusat perbelanjaan yang dikelolanya itu untuk tahap awal ini telah merekrut sebanyak empat ratusan tenaga kerja. 

Meski diakuinya, jika tenaga kerja itu tidak sepenuhnya berasal dari Kota Bogor. Tetapi, jelasnya, ada sekitar 30 persen diantaranya yang merupakan tenaga perbantuan dari cabang lain di sekitar Bogor. (Donni/Foto:Adit) dkw