Beranda >

Berita > Horee, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia Hadir di Kota Bogor


31 Agustus 2016

Horee, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia Hadir di Kota Bogor

Museum Etnobotani resmi berganti wajah menjadi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, Rabu (31/08/2016). Museum yang berada di Jalan Ir. Juanda Nomor 22 - 24 Kota Bogor ini diresmikan langsung Wali Kota Bogor Bima Arya. Peresmian dihadiri oleh sekitar 300 tamu undangan, mulai dari  para pelajar hingga stakeholder lainnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, apa yang dilakukan pendahulu dirasakan sekarang dan apa yang dilakukan sekarang akan dirasakan nanti. Maka, warisan masa lalu yang ada di Kota Bogor harus dijaga untuk semangat di masa depan seperti halnya museum ini. Museum ini menggambarkan karakter dan identitas Kota Bogor di masa lalunya yang merupakan Kota Hijau, Kota Sejarah dan Kota Pintar. “Membangun karakter kembali itu yang berat tapi Kota Bogor sudah punya modalnya,” ujar Politikus PAN tersebut.

Bima menuturkan, museum ini akan mengingatkan sekaligus menggambarkan kembali tentang Bogor sebagai kota pusaka. Ia bahkan sudah membayangkan ke depan tujuan favorit wisatawan ke Kota Bogor tidak hanya kuliner dan Kebun Raya Bogor (KRB) saja tetapi juga mengunjungi museum yang memang sangat menarik dan nyaman. “Saya ingin generasi muda mempunyai hasrat dan passion-nya untuk menghabiskan waktunya di Museum,” tegas Bima.

Pakar Pendidikan Arief Rachman mengatakan, ia mendukung penuh perubahan museum ini untuk dirasakan masa depan. Naik tingkatnya museum dengan kekayaan ilmiahnya ini harus menjadi kekayaan politik karena tidak bisa bergelut di ilmiah saja tetapi juga politik agar bisa merubah kebijakan dan kekuatan bangsa. “Ilmu pengetahuan bukan saja sebagai menara gading tapi bisa juga menentukan kehidupan manusia. Sudah saatnya museum melakukan jemput bola kepada masyarakat,” tegas Arief.

Sementara itu, Deputi Museum Prof Enny Sudarmonowati mengatakan, rencana perubahan museum ini sudah tercetus sejak tahun lalu untuk merubah mindset masyarakat terhadap museum. Melalui museum ini pengunjung bisa melihat interaksi manusia Indonesia dengan alam dari masa ke masa. Tak hanya itu bisa dilakukan diskusi, bermain mainan tradisional. membantik dan lainnya yang pastinya menarik. “Kami mempunyai 1840 spesimen etnobotani serta juga akan ditambah dengan spesimen hewan dari zoologi dan mikrobiolisme yang bisa dilihat dari mikroskop,” pungkas Enny (fla/adit/mutya/debi/riki/rury/ayu/andi-eto)