Beranda >

Berita > Memaknai Idul Adha, Bima Ajarkan Berkurban Kepada Kedua Anaknya


13 September 2016

Memaknai Idul Adha, Bima Ajarkan Berkurban Kepada Kedua Anaknya

Seusai menjalankan Salat Idul Adha di Masjid Raya Bogor Jalan Pajajaran, Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi anak bungsunya Kenatra langsung menuju ke kediaman pribadinya di Pendopo Enam, Jalan Jatiluhur Perumahan Baranangsiang Indah, Kota Bogor. Disana Bima beserta keluarga mendatangi Masjid yang tidak jauh dari rumahnya untuk melihat kambing kurbannya.

Kambing dengan papan nama Bima Arya Sugiarto tersebut telah ada ditengah-tengah kambing lainnya. Badannya cukup gemuk dan dipenuhi bulu yang lebat. Urutan panggilan pertama penyembelihan hewan kurban pun jatuh pada kambing milik orang nomor satu di Kota Bogor tersebut. Bima pun ikut mendampingi pemotongan sekaligus mendoakan hewan kurbannya di tahun ini. “Satu ekor sesuai dengan yang diperintahkan. Istri dan anak-anak juga ikut berkurban dilain tempat,” ujar Bima saat open house Senin (12/9/2016) di rumah dinasnya.

Bima menuturkan, tradisi Idul Adha ia dan keluarga sebelum menjadi Wali Kota selalu melaksanakan solat Idul Adha bersama keluarga, melihat pemotongan hewan kurban yang berada di dekat rumahnya lalu ikut membagikannya ke seluruh warga baru kemudian nyate bersama keluarga. Sementara saat ini ia selalu solat di Mesjid Raya Bogor, mampir sebentar ke pendopo dan lanjut ke Rumah Dinas untuk Open House bersama sanak-saudara, teman dan warga. “Dulu (Alm) ayah saya yang Kapolres juga melakukan Open House jadi ini sudah seperti tradisi turun temurun,” terang Bima.

Menurut Bima, makna dari Idul Adha selalu relevan dari waktu ke waktu yakni nilainya taat kepada Allah SWT dan percaya akan skenario Allah serta semangat berkorbannya untuk sesama. Tak lupa ia mengajarkan pula arti berkurban kepada kedua anaknya terutama Ken dengan selalu diajak Salat bersama dan menterjemahkan materi khutbah dengan bahasa anak. “Dari kecil sudah dijelaskan makna kurban kepada kedua anak. Alhamdulillah Kinauri sudah paham dan lebih religius sementara Ken lebih kritis,” pungkas Bima. (fla/adit-eto)