Beranda >

Berita > Rawan Bencana, BPBD Kota Bogor Sosialisasi Penanganan Kebakaran di Rusunawa


26 September 2016

Rawan Bencana, BPBD Kota Bogor Sosialisasi Penanganan Kebakaran di Rusunawa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menggelar sosialisasi  penanganan bencana kebakaran di Rusunawa. Sosialisasi berlangsung di Halaman Rusunawa, Jalan Cilendek Bogor, Minggu (25/9/2016). Penanganan bencana kebakaran sangat penting dilakukan mengingat rusunawa menjadi salah satu pemukiman yang padat penduduknya dan rawan bencana.

Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar mengatakan, sosialisasi kali ini merupakan kerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Rusunawa Wasbangkim Kota Bogor.

Ganjar mengatakan, Komplek Rusunawa di Kota Bogor sudah mulai padat penduduknya. Untuk itu penting dilakukan edukasi pengetahuan, mulai bagaimana menangani kebakaran secara sederhana oleh masyarakat sebelum menunggu bala bantuan pemadam kebakaran datang. “Penting dilakukan memberikan gambaran kepada masyarakat dalam upaya-upaya pemadaman api kebakaran secara sederhana termasuk evakuasi terhadap korban apabila ada korban," urai Ganjar.

Dijelaskan juga, langkah selanjutnya terkait penanganan bencana kebakaran di pemukiman atau perkantoran di Kota Bogor.  Dua lokasi ini wajib melengkapi diri dengan alat proteksi pemadam kebakaran yang memadai. “Ini yang terus kita evaluasi termasuk beberapa masukan, kita koordinasikan dengan Wasbangkim bagaimana sarana proteksi alat kebakaran bisa berfungsi, bisa digunakan sewaktu-waktu," ungkapnya.

Dengan ada penanganan yang tepat, diharapkan bila terjadi bencana kebakaran, maka kebakaran tidak akan meluas. Dan alat-alat pemadam kebakaran dapat berfungsi secara optimal. “Seadainya terjadi semua alat pemadam harus berfungsi, seperti apar isinya ada, hidran berfungsi, grontengnya ada,popa nya berjalan,itu yang menjadi perhatian kita ke depan,” jelasnya.

Agus, penanggungjawab Rusunawa cilendek menambahkan, sosialisasi  penanganan bencana kebakaran  terhadap warga rusunawa sudah dilakukan dua kali. Hanya format kegiatan saja yang berbeda. "Hanya format sekarang berbeda  cara evakuasi dari sebelumnya tetapi dengan tujuannya sama," ungkap Agus. (Lani-eto)