Beranda >

Berita > Terapkan Perda KTR, Wali Kota Bogor Hadiri The 47th Union World Conference on Lung Health


25 Oktober 2016

Terapkan Perda KTR, Wali Kota Bogor Hadiri The 47th Union World Conference on Lung Health

Pemerintah Kota Bogor akan menghadiri pertemuan internasional The 47th Union World Conference on Lung Health. Pertemuan yang digelar di Liverpool, Inggris, 27-28 Oktober 2016 ini akan membahas kebijakan dan isu strategis terkait pengawasan penggunaan tembakau. Kota Bogor diundang menghadiri pertemuan tersebut karena sudah menerapkan Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan telah mendapatkan prestasi dalam mengendalikan  tembakau.

Pada tanggal 3 Juni 2016, Komisi Nasional Pengendalian Tembakau memberikan empat penghargaan kepada tokoh masyarakat yang dianggap berpengaruh dalam mengendalikan  tembakau dan mengurangi bahaya konsumsi rokok di daerah maupun nasional, salah satunya adalah Wali Kota Bogor Bima Arya. 

Wali Kota Bogor Bima Arya dinilai telah mendukung penerapan dan penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Bogor dan mendukung penerapan Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Reklame dengan melarang segala bentuk iklan, promosi, dan sponsor produk tembakau di Kota Bogor.

Penghargaan tersebut diberikan dalam acara peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2016 dengan tema "Selamatkan Generasi Muda!" di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. 

The 47th Union World Conference on Lung Health adalah pertemuan internasional terbesar yang akan dihadiri oleh lebih dari 5.000 peserta dari berbagai negara dan lembaga internasional. Para peserta yang hadir adalah dokter dan tenaga kesehatan masyarakat, manajer program kesehatan, peneliti, advokat dan wali kota atau pembuat kebijakan. Mereka yang hadir adalah para petugas yang memegang peranan penting untuk memutus mata rantai penyakit paru-paru.

"Pada tahun ini pertemuan akan berdiskusi mengenai isu strategis di sejumlah daerah kritis, termasuk masalah resistensi terhadap obat TB yang ada, yang merupakan salah satu tantangan yang paling penting yang dihadapi saat ini. Termasuk kegiatan pengawasan tembakau dunia yang memerlukan upaya yang terkoordinasi untuk menghadapi resistensi dari industri tembakau yang kuat dan untuk memperkenalkan kebijakan inovatif yang diperlukan untuk menormalkan dan mengurangi penggunaan tembakau,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Senin (24/10/2016). 

Berdasarkan data dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bogor Tahun 2015, terjadi penurunan Partikel Molukuler 2.5 (PM2.5) dalam udara di Kota Bogor. Rata-rata angka PM2.5 pada tahun 2009 sebesar 150ug/m3. Sementara pada tahun 2015 rata-rata PM2.5 menurun sebesar 72ug/m3 menjadi 72ug/m3. Pada beberapa tempat hiburan angka PM2.5 menurun signifikan dari 1000ug/m3 menjadi 60ug/m3. Artinya, terdapat perbaikan kualitas udara yang signifikan sejak diberlakukannya Perda KTR No. 12 pada tahun 2009.

Pemerintah Kota Bogor juga akan memenuhi undangan dari Dr. Stuart Gietel-Basten, Associate Professor of Social Policy and Departmental Convenor of Graduate Research Students, Department of Social Policy, University of Oxford. Bima akan menjadi pembicara utama pada seminar Poverty Measurement, Poverty Alleviation and the Bogor Demographic Bonus di Oxford University Trinity College, Rabu (26/10/2016). 

“Seminar ini merupakan lanjutan dari Workshop Pengukuran Kemiskinan Kota Bogor yang dilakukan oleh mahasiswa/peneliti dari Universitas Oxford pada bulan Agustus kemarin di Kota Bogor. Kesempatan seminar ini  merupakan bagian dari kerjasama yang dibangun Pemerintah Kota Bogor dengan Universitas Oxford dalam hal penanggulangan kemiskinan di Kota Bogor,” urai Bima.

Dalam kesempatan ini Bima juga akan mengadakan pertemuan dengan Dr. Rizal Sukma, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris di Kedutaan Besar RI di London, Selasa (25/10/2016). Pertemuan diselenggarakan untuk membicarakan peluang kerjasama antara Kota Bogor dengan kota-kota, lembaga pemerintah & non pemerintah serta pelaku usaha di Inggris dalam berbagai bidang.                  

Selain itu, pada hari yang sama Pemerintah Kota Bogor akan melakukan pertemuan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London. Dalam pertemuan juga akan ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Bogor dengan PPI London tentang Program Pengembangan Dan Pembangunan Kota Bogor, Selasa (25/10/2016). Kesepakatan membahas lingkup kerjasama kajian di bidang transportasi, kebersihan, dan Ruang Terbuka Hijau, membantu promosi perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, dan program magang.

Ruang lingkup lain yang akan diatur dalam kesepakatan ini adalah perihal program magang, tukar menukar informasi dan  publikasi program kegiatan kedua belah pihak dan saling berbagi data yang diperlukan dalam mendukung riset para pelajar Indonesia di London, juga pengaturan pemuatan logo para pihak di dalam website resmi masing-masing pihak. (Humas)