Beranda >

Berita > Evaluasi Pelayanan PDAM, Usmar Beri 7 Catatan


26 Oktober 2016

Evaluasi Pelayanan PDAM, Usmar Beri 7 Catatan

Ada tujuh catatan tambahan yang diberikan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman terkait perbaikan pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Catatan perbaikan diantaranya adalah lakukan evaluasi sumber air baku, pemetaan kapasitas reservoar, dan pemeliharaan sumber mata air. Demikian dipaparkan Usmar saat mengikuti Dialog RRI mengenai pelayanan PDAM Tirta Pakuan Bogor, Rabu (26/10/2016). Sebelumnya pengamat kebijakan publik Abdul Fatah memberikan tiga catatan evaluasi pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

Lebih lanjut inilah catatan wakil wali kota. Pertama, agar dilakukannya evaluasi menyeluruh terkait dengan sumber-sumber air baku milik PDAM berikut faktor-faktor risikonya. Yang kedua adalah agar dipetakannya juga seluruh kapasitas terpasang  masing-masing reservoar untuk mendukung kebutuhan pelanggan dengan prediksi pertambahan pelanggan. Catatan yang ketiga yaitu petakan juga dan pelihara sumber mata air yang ada dengan melakukan berbagai upaya seperti reboisasi dan bentuk lainnya.

"Catatan yang keempat, manfaatkan danau-danau yang ada yang dimiliki Kota Bogor sebagai sumber air baku pada titik-titik sekitar danau, atau membuat danau-danau baru bermata air baku. Kemudian berikutnya agar dilakukannya langkah-langkah cepat antisipasi kebocoran, penggantian pipa-pipa induk dan jaringan lainnya," jelas Usmar.

Lantas catatan berikutnya yang diberikan Usmar untuk menjadi bahan evaluasi dan perhatian PDAM yaitu agar merekomendasikan pada titik-titik tertentu untuk dibuatkan Deep Well. Yaitu sumur bor yang mengambil sumber air melalui pelacakan jalur aliran sumber (sungai) bawah tanah dengan menggunakan alat geoelectromagnetic scan.

Dengan demikian, pada saat pengeboran air yang dihasilkan adalah air artetis (bukan sekedar air resapan). Sehingga pada saat musim kemarau tetap bisa dipergunakan, karena jalur sumber air tidak akan pernah kehabisan air. Sebab kedalaman pengeboran umumnya berkisar antara 60-300 meter atau tergantung dari kondisi hidrogeologi dan izin yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bogor melalui dinas terkait. "Untuk catatan yang terakhir, agar dibuatkannya call center yang betul-betul canggih dan quick respon," tandasnya. (Donni-eto)