Beranda >

Berita > Kadis Mendadak Pucat Pasi


28 Agustus 2014

Kadis Mendadak Pucat Pasi

Pelaksanaan Fit and Proper Test hari pertama (28/8) untuk Jabatan Struktural Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II.B) di Lingkungan Pemkot Bogor memasuki tahap Pemaparan Rencana Kerja, setelah sehari sebelumnya pada hari Rabu (27/8) dilaksanakan psikotest bagi peserta yang berasal dari Pejabat Eselon III, widyaiswara, pengawas dan para Kepala Sekolah SMA dan SMK Negeri di Kota Bogor menyisakan beberapa cerita lucu dan menggelitik.

Acara yang dimulai tepat pukul 8 pagi tersebut terdiri dari 3 majelis yang masing masing berisi 5 panelis ahli dibidangnya masing masing diantaranya Rektor Unpak Dr. H. Bibin Rubini, dan Hazairin Sitepu untuk mendengarkan paparan rencana kerja dari tiap peserta yang diberikan waktu ekspose dan tanya jawab selama 1 jam. Ada 30 orang peserta untuk hari pertama.

Tiap peserta sudah mempersiapkan rencana kerja, rata rata dalam bentuk power point, beberapa bahkan mempersiapkan anak buahnya menjadi asisten sorot untuk mengoperasikan infokus. Tapi ada juga yang tidak mempersiapkan paparan dalam power point, mungkin sudah yakin panelis akan mengerti rencana kerjanya.

fit12

Salah seorang peserta yang diberitahu panitia dari BKPP kalau tidak diperkenankan membawa orang lain masuk ke ruangan mendadak pucat pasi, dan mungkin sedikit kehilangan kepedeannya untuk sesaat.

Para wartawan yang sudah stanby sejak acara dimulai juga merasa senang, sangat jarang ada banyak narasumber setingkat kepala OPD berkumpul bersama dalam suatu kesempatan, ditambah walikota dan wakil yang juga hadir untuk memantau.

Sayangnya keberuntungan tidak berpihak pada wartawan saat itu, walikota yang konsentrasi memantau didalam ruangan, dan akan bergerak keruangan lain untuk kembali memantau tidak memiliki banyak waktu untuk wawancara. Tapi pada satu kesempatan walikota keluar dan wartawan berpikir walikota bersedia untuk diwawancara sesaat secara doorstop, ternyata walikota ingin kekamar kecil, dan ada beberapa wartawan yang berlari mengejar dan menjadi bahan tertawaan yang hadir.

Ada juga peserta yang mendadak pucat pasi ketika walikota meminta penjelasan mengenai rencana kerja yang dipaparkan, mungkin karena ketidaksiapan yang bersangkutan dan hal itu terlihat jelas dari pintu ruangan yang berkaca.

Melalui penyelenggaraan acara ini Pemkot Bogor ingin menempatkan pejabat yang kompeten dan sesuai dengan kemampuan untuk menduduki 29 posisi Jabatan Struktural Pimpinan Tinggi (Eselon II.B) dari pejabat struktural II.B yang ada 27 orang, dan 2 orang akan diambil melalui promosi jabatan.

Para Pejabat Struktural Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II.B) yang terpilih kelak akan memimpin OPD yang secara spesifik akan melayani masyarakat Kota Bogor sesuai dengan tugas pokok fungsinya masing-masing. Konsep “the right man on the right place” harus benar benar dapat diaplikasikan. Pemkot Bogor akan menerima masukan dan saran dari masyarakat yang peduli sebagai bahan pertimbangan Baperjakat tanpa mengesampingkan hak prerogatif seorang kepala daerah.