Beranda >

Berita > Rayakan Perbedaan yang Seharusnya Menguatkan


31 Agustus 2014

Rayakan Perbedaan yang Seharusnya Menguatkan

Bertempat di Gedung Pena, ReKKaM (Refleksi Kemerdekaan Kaum Muda) menyelenggarakan acara sebagai ruang ekspresi bagi berbagai komunitas anak muda yang ada di kota Bogor (30/8). Acara yang digagas beberapa komunitas, diantaranya Keboen Sastra, Penghuni Kolong, Kalam, KDS Plus, Lekas, Peka, Kompi, Grafity, Gebu Cinta bertujuan untuk merefleksikan apa yang sudah dicapai khususnya oleh anak muda dalam kemerdekaan ini. Acara ini didukung juga oleh Pemkota Bogor, Radar Bogor, RRI dan BNN.

Dalam ruang ekspresi ini dipamerkan hasil karya dari warga binaan LP Pondok Rajeg dan beberapa komunitas yang ada. Tersedia juga stand khusus untuk tes HIV-aids yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. Ada juga diskusi bertajuk “Candu Dalam ke Indonesiaanku” dengan narasumber Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, Didik dari BNN, Rumah Singgah Peka diwakili Andra yang sehari-hari menjadi konselor, Sastrawan Ane Matahari, Budayawan Putu Oka, Komunitas Pitaloka diwakili Aisyah dan Dr Ayie dari RSMM. Dan akan ditutup dengan pagelaran seni dan budaya di malam harinya, yang diantaranya diisi kreasi seni dari teman teman waria dan pengamen jalanan.

radarHIV12

Dalam diskusi dibahas berbagai materi yang diharap dapat menjadi pembekalan bagi para anak muda yang hadir. Narkoba dan semua permasalahannya dikupas tuntas oleh Didik dari BNN. Ternyata ada 29 narkoba dan turunannya yang begitu banyak. “Kita dapat menciptakan lingkungan bersih narkoba dengan kepedulian dari masyarakat”, jelas Didik.

Begitupun masalah seks bebas dikalangan remaja yang sangat mengkhawatirkan. Seks bebas dan penyalahgunaan narkoba dapat menjadi pintu masuk HIV aids. Tapi ada juga jalan lain seperti suntik vitamin c, tindik dan tato dengan penggunaan jarum suntik yang tidak steril jelas dr Ayi dari RSMM.

Wakil Walikota Usmar juga tidak lupa mensosialisasikan keberadaan ‘mobil curhat’ kepada yang hadir. Dimana diawal mobil curhat berfungsi untuk konsultasi masalah HIV aids. “Pendekatan akan bahaya HIV aids melalui jalur kesehatan perlu lebih dicerahkan lagi”, jelas Usmar.

radarHIV16


“Melalui acara ini dilakukan berbagai cara seperti lewat seni, kasih sayang seorang ibu dan kehangatan keluarga dapat sangat membantu, begitupun langkah rehabilitasi adalah solusi tapi pendekatan yang dilakukan berbagai lini masyarakat seperti malam ini yang dihadiri lebih dari 11 komunitas yang memiliki cara dan metodelogi sendiri-sendiri sangat bermakna”, jelas Usmar.

“Akan ada kegiatan lanjutan dari kegiatan ini, bagaimana merumuskan pendekatan yang lebih humanis kepada para pecandu narkoba dan ODHA yang akan dilakukan Dinkes, BNN, Pemkot Bogor dan para anggota komunitas”, janji Usmar.

Herie Matahari ketua panitia acara ReKKaM memiliki harapan besar akan acara ini. “Pentingnya suatu keguyuban, persatuan, acara yang diisi oleh berbagai komunitas ini membawa pesan marilah kita bersama merayakan perbedaan yang seharusnya menguatkan, perbedaan yang memiliki satu tujuan yang sama, mengisi kemerdekaan”, jelas Herie. “Ruang estetika karya kreatif anak muda, itulah yang kami kejar”, sambung Herie.

Dengan hadirnya Wakil Walikota memberi semangat kepada kami, “Mudah mudahan ReKKaM dapat membantu secara aktif mewujudkan program dari Pemkot Bogor, dan kami dari ReKKaM juga dapat lebih lagi berekspresi”, harap Herie. (sisco sirait)