Beranda >

Berita > Bogor-Kisarazu Tandatangani LoI Kota Persahabatan


19 November 2016

Bogor-Kisarazu Tandatangani LoI Kota Persahabatan

Rencana pembentukan Kerjasama Kota Persahabatan antara Bogor dengan Kisarazu, akan segera terwujud. Setelah kunjungan Wali Kota Kisarazu Yushikuni Watanabe dan rombongan pada 6 Oktober 2016, lalu ke kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya bertolak ke Kisarazu Rabu (16/11/2016) malam.

Bima akan melakukan penandatangan Pernyataan Minat antara Bogor-Kisarazu dengan Wali Kota Kisarazu untuk menjalin Kerjasama sebagai kota yang bersahabat. Ruang lingkup kerjsama kota bersahabat antara ke dua kota ini adalah pendidikan, kebudayaan, pariwisata, pertanian, dan kesehatan.

“Pemerintah Kota Bogor dalam upaya menyikapi semua tantangan dalam era globalisasi ini terus aktif dan konsisten untuk menjalin dan meningkatkan kerjasama luar negeri baik dalam bentuk bilateral maupun multilateral,” kata Bima.

Kesempatan untuk bermitra dengan Kisarazu, kata Bima, adalah kesempatan untuk berbagi pengalaman sekaligus menerapkan berbagai kemajuan kelebihan kota mitra untuk di kota Bogor.

Lebih lanjut Bima mengatakan, pada saat kunjungan ke Bogor, Wali Kota Kisarazu merasa tertarik bekerja sama dengan Indonesia setelah kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbayan ke Kota Kisarazu. Kisarazu melihat potensi yang ada di Kota Bogor untuk bekerja sama dalam bidang agro industri yakni mengembangkan organic city.  “Organic City sejalan dengan Kota Bogor. Jika bisa akan dikembangkan blueberry Kisarazu di Kota Bogor,” ujar Bima.

Rencana Aksi

Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Bogor Dinar Dahlia Nalan menyebut rencana aksi kerjasama itu diantaranya meliputi pertukaran informasi dan teknis terkait pertanian organik. “Kisarazu terkenal dengan teknologinya dalam persoalan pertanian organik. Kita berharap ada transfer pengetahuan dan teknologi nantinya,” ujarnya.

Rencana aksi lainnya adalah soal potensi pengiriman perawat dari Bogor untuk bekerja di Kisarazu. “Permintaan tenaga perawat sangat tinggi dari Kisarazu,” ujarnya. Di bidang kebudayaan, ada rencana untuk saling tukar menukar misi budaya antara dua kota. Termasuk nanti di bidang pendidikan, ada harapan melahirkan sister school yang memungkinkan dua pelajar di dua sekolah dan dari dua kota saling tukar menukar budaya dan bahasa.


Selain itu, Bima pun akan melakukan dialog dengan warga Indonesia di Jepang, di KBRI Tokyo. Pertemuan ini, kata Dinar, akan diawali dengan penandatangan MoU antara Pemkot Bogor dengan PPI Jepang. “Ini adalah MoU ke tiga yang dilakukan Pemkot Bogor dengan PPI di luar negeri. Sebelumnya dengan PPI Paris dan PPI London. 

“MoU ini di antaranya mencakup kerjasama promosi perdagangan, kebudayaan & pariwisata; program magang; dan tukar informasi & publikasi program kegiatan kedua belah pihak,” beber Dinar. Ke depan, salah satu program riil yang akan dilakukan dengan PPI ini, sambungnya, adalah membuka akses informasi bagi pelajar kota Bogor yang tertarik belajar ke luar negeri.

Terkait pembiayaan, Dinar menyampaikan bahwa seluruh pembiayaan (tiket dan akomodasi-red) Walikota Bogor, ke Kisarazu ditanggung oleh pemerintah Kota Kisarazu. (*/Kerjasama-eto)