Beranda >

Berita > Jabar Tuan Rumah Pertemuan Penyiaran Dunia


21 November 2016

Jabar Tuan Rumah Pertemuan Penyiaran Dunia

BANDUNG – Jawa Barat kembali dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan internasional. Kali ini forum organisasi penyiaran negara-negara yang berada di bawah naungan Organisasi Konferensi Islam (OKI), yaitu OIC Broadcasting Regulathory Authority Forum (Ibraf) akan menyelenggarakan pertemuan penyiaran dunia di Kota Bandung, Jawa Barat pada 22 – 24 Februari 2017.

Usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) terkait pertemuan tersebut di Gedung Pakuan, Jl. Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung, Senin (21/11/16), Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis (Andre) mengungkapkan, bahwa Ibraf menjadi kesempatan bagi dunia penyiaran Indonesia untuk melakukan telaah dan perbaikan mengenai substansi penyiaran nasional. “Ini masa yang langka dimana kita belum pernah menjadi tuan rumah penyiaran dunia,” kata Andre.

Melalui pertemuan yang akan dihadiri oleh para pelaku penyiaran dari 57 negara ini, diharapkan akan membawa angin segar bagi perkembangan perubahan konten dunia penyiaran Indonesia. Karena menurut Andre, dunia penyiaran adalah salah satu hal yang bisa membawa baik atau tidaknya sebuah bangsa. “Penyiaran ini salah satu yang akan memberitakan baik atau tidaknya Indonesia. Baik atau tidaknya itu tentu dengan konten apa yang mau dibawa,” ujar Andre.

“Jadi targetnya adalah bagaimana penyiaran ini bisa menghadirkan independensi, keberimbangan, dan memang menjunjung nilai-nilai yang kalau jurnalistik ya jurnalistik yang ideal,” lanjutnya.

Sementara itu, alasan dipilihnya Bandung sebagai tuan rumah adalah tidak terlepas dari sejarah Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 lalu. KAA Bandung dinilai telah berhasil menghadirkan kesejukan dan kedamaian bagi negara-negara pesertanya, terutama bagi negara-negara yang belum merdeka kala itu.

Untuk itu, melalui Ibraf di Bandung – semangat perdamaian dan kesejukan Indonesia dari Jawa Barat akan menular terhadap sejuknya konten siaran nasional dan dunia yang saat ini penuh dengan konten dan tontonan keras dan kurang mendidik. 

“Tema yang akan diangkat itu, media yang benar-benar harmoni yang membawakan kesejukan, kedamaian yang membawakan isu-isu konfergensi isi siaran teknologi yang saat ini memberangus faliditasnya saling baku hantam,” tutur Andre yang saat ini menjabat juga sebagai Presiden Ibraf.

Pemprov Jawa Barat pun menyambut baik pertemuan penyiaran dunia yang akan digelar di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat ini. Gubernur Aher mengatakan dengan kekhasan Tanah Pasundan “silih asah, silih asih, silih asuh” (saling mengingatkan atau menajamkan pikiran, saling mengasihi, saling membimbing atau mengasuh), diharapkan bisa memberikan dampak terhadap konten penyiaran saat ini.

Selain itu, Aher juga ingin melalui pertemuan ini akan berdampak terhadap konten penyiaran saat ini yang dipenuhi dengan informasi kekerasan. Untuk itu, pertemuan ini diharapkan bisa membawa perubahan terhadap media bagaimana cara menyajikan konten yang bisa membawakan kesejukan dan perdamaian di masyarakat.

“Isu budaya, isu kebhinekaan, isu keramahtamahan, toleransi antarmasyarakat atau umat bergagama saya kira sangat bagus. Di negara-negara OKI sekarang banyak pergolakan ya, framing media. Kita sambut pergolakan tersebut dengan pesan perdamaian dari Jawa Barat, dari Kota Bandung,” tukas Aher usai pertemuan.

Rencananya disela-sela pertemuan ini akan dihadirkan pula berbagai keunikan seni dan budaya khas Jawa Barat, salah satunya permainan alat musik Angklung. Menurut Aher, Angklung yang dimainkan secara bersama-sama memiliki makna kebersamaan dan harmoni bagi para pemainnya. “Tampilan yang paling istimewa akan kita tampilkan Angklung. Kita akan sebutkan bahwa Angklung ini membawa pesan kebersamaan dengan cara main bersama-sama dan pesan perdamaian untuk dunia,” pungkas Aher. ( Dikutip Humas Kota Bogor )