Beranda >

Berita > Entry Point Menuju Smart City


03 September 2014

Entry Point Menuju Smart City

Kota Bogor mengembangkan sistem pembayaran pajak online, pembayaran secara host to host dan sistem pelaporan melalui aplikasi e-SPTPD untuk pajak daerah non PBB P2 dan BPHTB (Hotel, Restoran, Hiburan, Parkir, Reklamedan Air Tanah). Launching sistem pembayaran dan pelaporan online non PBB dan BPHTB Kota Bogor dilakukan langsung Walikota Bogor Bima Arya di halaman kantor Dispenda (3/9).

“Berkat dukungan serta kebijakan Walikota kami telah selesai mengembangkan sistem online pembayaran secara Host to Host dan sisten online pelaporan melalui aplikasi e-SPTPD untuk pajak daerah Hotel, Restoran, Hiburan, Parkir, Reklame dan Air Tanah. Hal ini terlaksana atas kerjasama Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor dan Bank BJB serta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait”, jelas Denny. Dengan adanya kegiatan ini, wajib pajak dapat memahami dan mendukung peralihan pola pembayaran dan pelaporan dari manual menjadi berbasis online.

pajakonline12

Koordinasi dan konsultasi terkait regulasi yang mengatur penerapan sistem informasi dalam pengelolaan pajak daerah dengan kementerian keuangan sudah dilakukan. Sumber Daya Manusia (SDM) pada Dinas Pendapatan Daerah pun telah dilakukan pelatihan mengenai penggunaan dan pemahaman sistem online pembayaran dan pelaporan.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, “Kota Bogor dengan satu juta penduduk, sepuluh tahun lagi satu setengah juta tantangannya panjang, tetapi peluang untuk maju dan berkembang juga besar, mengelola tantangan dan menjadikannya harapan dan realita itu PR terbesar kita”.

pajakonline16

Pendidikan kata Bima membebaskan, ilmu mencerahkan, teknologi memudahkan dan teknologi informasi menjadikan transparan, jadi kita niatkan, tekadkan Kota Bogor dimana kita hidup dan tinggal harus dituntun oleh ilmu supaya kita terbebaskan dari hal-hal yang membelenggu kita. Harus dituntun oleh teknologi supaya kita dimudahkan untuk hidup sehari-hari dan harus dibimbing oleh teknologi informasi supaya segala sesuatunya transparan.

Menurut Bima perubahan dan perkembangan teknologi tidak bisa kita hindari, kecuali kalau kita ingin tetap, tidak bergerak bahkan ingin mundur.

“Kota Bogor Insya Allah akan bergerak bersama-sama kota lainnya untuk menempatkan teknologi sebagai instrumen utama kearah yang lebih maju dan sejahtera. Smart City itu buka retorika dan bukan teori belaka”, jelas Bima.

“Hari ini adalah entri point, titik tolak yang utama untuk cita-cita kita, Bogor menuju kota yang pintar. Keterbatasan geografis, keterbatasan fisik membuat kota seperti Bogor harus cerdas dan pintar, kota ini tidak bisa dituntun hanya dengan otot, tetapi kota ini harus bergerak, dibimbing dan dituntun oleh otak. APBD dan SDM terbatas, tetapi otak memiliki kapasitas yang tak terbatas”, tutup Bima. (Met/Gus)