Beranda >

Berita > Tingkatkan Pemahaman Keprotokolan, Humas Gelar Sosialisasi


06 Desember 2016

Tingkatkan Pemahaman Keprotokolan, Humas Gelar Sosialisasi

Pemerintah Kota Bogor menggelar sosialisasi  keprotokolan  bagi perwakilan OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Bogor Tahun 2016. Kegiatan yang digelar di  Bale Seda Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat (BKPP Wil.I ), Jl.Ir. Juanda Kota Bogor, Selasa (6/12/2016), dibuka oleh Asisten Umum Pemerintah Kota Bogor Arief Mustofa Budiyanto.

Sosialisasi keprotokolan diikuti perwakilan OPD, kecamatan, kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bogor. Turut hadir anggota Kisus Natadani dan Purna Paskibra Indonesia Kota Bogor.

Arief mengatakan, sosialisasi keprotokolan itu sangat penting dilakukan, karena berkaitan erat dengan sukses atau tidaknya suatu acara. Terlebih bila kegiatan tersebut dihadiri pimpinan atau para pejabat mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat pusat.  “Karena suatu acara atau kegiatan tergantung kemasan yang di-manage oleh keprotokolan. Harapannya semoga para peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk mencari dan berbagi pengalaman dari nara sumber dan dapat menjalankan fungsi keprotokolan suatu saat nanti di OPD masing-masing, mulai dari mekanisme penanganan diawal hingga akhir suatu kegiatan," pesan Arif kepada para peserta. 

tyias111

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Bogor Tyas Ajeng Fitriyani mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan tercipta pelayanan keprotokolan secara optimal di masing-masing instansi. Tyas harap setiap instansi memahami keprotokolan sesuai aturan yang berlaku. “Kami berharap para peserta dapat menjalankan fungsi keprotokolan tanpa bergantung kepada keprotokolan tingkat kota secara optimal dan mandiri," jelas Tyas.

Hadir sebagai nara sumber pertama adalah Kepala Sub.TU Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Firmansyah Rasyid. Firmansyah menjelaskan perihal Manajemen Keprotokolan. Diantara regulasi dalam keprotokolan adalah UU No.9/2010 tentang keprotokolan dan UU No.24/2009 tentang bendera dan lambang negara.

"Protokol secara harfiah adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegeraan atau acara resmi. Yang meliputi tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan kedudukannya dalam negara pemerintahan dan masyarakat," ingat Firmansyah. 

Pada sesi kedua, Enji Aditya menyampaikan teknik publik speaking yang menekankan bagaimana teknik membangun suasana dalam memimpin suatu acara sebagai Master of Ceremony (MC). Enji menambahkan, ilmu komunikasi itu flexible. Untuk membangun suasana bisa dimulai dengan cara menepuk tangan dan suara sebagai ice breaking. Selain itu ekspresi juga turut diperhatikan, attitude atau sikap harus baik dan disesuaikan dengan yang hadir, bahasa tubuh juga memiliki pengaruh yang mampu meningkatkan kualitas disamping cara berdiri juga harus "cantik" dan menarik". (rabas/adt-eto)