Beranda >

Berita > TPPGD : KH. Soleh Iskandar Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional


07 Desember 2016

TPPGD : KH. Soleh Iskandar Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional

KH Soleh Iskandar diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Usulan ini mengemuka dalam  Seminar Nasional Pengusulan KH. Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional yang digelar di Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Jalan Soleh Iskandar Bogor, Rabu (7/12/2016).

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, usulan ini sejalan dengan semboyan yang terpahat di Teras Salapan Lawang Dasakerta (TSLD) yang baru diresmikan. Semboyan Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga, jika dimaknai merupakan salah satu wujud nyata atas apa yang telah dilakukan KH. Soleh Iskandar dalam perjuangan maupun sumbangsihnya bagi Kota Bogor maupun para pendahulu yang lainnya bagi bangsa Indonesia.

"Dengan melihat kriteria untuk pahlawan nasional yang telah disampaikan, menurut saya sudah sangat terpenuhi oleh KH. Soleh Iskandar yang telah berjuang melawan penjajah, memberikan karya bagi bangsa dan negara selain bersikap dan perilaku yang luar biasa yang selama sepanjang tidak pernah berhenti untuk berbuat demi kepentingan Republik Indonesia," papar Ade dihadapan peserta seminar.

Ade menambahkan melalui Tim Peneliti Pengkajian Gelar Daerah (TPPGD) Kota Bogor yang telah dibentuk berdasarkan pemerintah pusat, warga Kota Bogor secara objektif sangat berharap pemberian gelar pahlawan nasional bagi pejuang Bogor yang telah berjuang pada saat revolusi dan memberikan pelayanan bagi warga Bogor. Namun, lanjut Ade, pihaknya menyerahkan keputusan kepada pemerintah pusat. Karena penetapan gelar Pahlawan Nasional merupakan kewenangan pemerintah pusat.

“Namun saya dan warga Kota Bogor sangat berharap bagi pemerintah pusat untuk segera mengambil sikap menetapkan KH. Soleh Iskandar sebagai pahlawan Nasional," harap Ade sambil menambahkan Pemkot Bogor siap membantu kelengkapan yang masih diperlukan.

Hadir sebagai salah satu nara sumber Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat KH. Didin Hafidhudin. Sebagai warga Bogor, ia  menyatakan sangat mendukung dengan rencana pemberian gelar pahlawan nasional bagi KH. Soleh Iskandar. Terlebih dengan kiprah yang luar biasa baik saat revolusi maupun setelah revolusi.

“Bahkan menjelang sampai akhir hayatnya tidak merasa kecapekan dalam membangun dan memikirkan umat. Banyak jejak yang beliau tinggalkan diantaranya UIKA, RS Islam dan yang lainnya. Sangat luar biasa sumbangsihnya bagi Bogor secara umum," jelas Didin.

Sementara itu  perwakilan Kementerian Sosial Kasubdit Penghargaan dan Tunjangan Kesejahteraan Keluarga Pahlawan dan Perintis Kemerdekaan Siti Aisjah menegaskan, berkas yang ada dan lengkap akan diproses oleh TPPGD sebagai tim independen. Jika memenuhi syarat selanjutnya akan diserahkan kepada Kementerian Sosial yang pada akhirnya diserahkan kepada Presiden melalui Dewan Gelar. “Selanjutnya tunggu rekomendasi dari Presiden yang biasanya diumumkan menjelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November," tukasnya singkat.

Sementara itu, Didi Hilman selaku ahli waris KH.Soleh Iskandar yang juga Ketua Yayasan Ibnu Khaldun Bogor, menanggapi rencana pemberian gelar pahlawan nasional. Ia menyampaikan aspirasi ini sudah ada sejak 1995 bersama empat tokoh lainnya diantaranya Kyai Nur Ali, Pak Safrudin, Pak Kasman dan Pak Nasir diusulkan sebagai pahlawan nasional. Kini hanya tinggal Pak Soleh dan Pak Kasman yang masih diupayakan. "Sebagai ahli waris saya sampaikan penghargaan daam apresiasi atas upaya yang didukung Pemkot Bogor dan Pemprov Jawa Barat," terang Didi Hilman sambil mengenang kedisplinan ala militer ayahanda dalam mendidik anak-anaknya.

Terakhir anggota TPPGD Kota Bogor H.Arif R.Badrudin mengungkapkan dengan masuknya nama KH. Soleh Iskandar menjadi calon penerima gelar pahlawan nasional maka tugas TPPGD 2016 berakhir. Selanjutnya, tim akan menunggu pembaharuan dan evaluasi dari Wali Kota. Arif menjelaskan, hasil TPPGD kemarin menghasilkan 5 usulan penerima gelar pahlawan nasional diantaranya KH.Soleh Iskandar, Marjuki Mahdi, Ibrahim Aji dan MA. Salmun.

“Rekomendasi provinsi diadakan seminar bagi calon usulan tapi karena baru mampu maka baru nama Soleh Iskandar yang masuk ke pusat, kedepannya akan diusahakan untuk yang sisanya," Ujar Arif. Dalam kesempatan itu  Arif berharap ada penghargaan tersendiri dari Pemkot Bogor bagi lima usulan yang ada serta regulasi khusus yang mengatur ini baik di tingkat kota maupun provinsi.(rabas/lani-eto)