Beranda >

Berita > Tertibkan PKL, Parkir Liar dan Angkot Nakal, Apel Gabungan Penegakan Hukum Digelar


08 Desember 2016

Tertibkan PKL, Parkir Liar dan Angkot Nakal, Apel Gabungan Penegakan Hukum Digelar

Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi Aria Seto menggelar Apel Gabungan di kawasan Simpang Teras Salapan Lawang Dasakerta, Baranangsiang Kota Bogor, Kamis (8/12/2016). Apel gabungan penegakan hukum dilakukan untuk menertibkan angkutan kota (angkot), pasar tumpah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar.

Penertiban dipusatkan di seputar Kebun Raya Bogor (KRB) . Hal ini dilakukan mengingat ketiga masalah tadi merupakan pemasalahan benang kusut yang tidak terselesaikan. Penertiban dipusatkan terutama di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang merupakan jalur VVIP. 

 

Dihadapan peserta Apel Gabungan, Bima Arya menegaskan, Tugu Kujang, Istana dan Kebun Raya Bogor adalah pusat kota yang merupakan wibawa dan representasi Kota Bogor. Bila dipusat kota semerawut, maka kondisi di pinggiran akan semakin memprihatinkan. Dalam kesempatan itu Bima menegaskan tidak ada negosiasi dan toleransi bagi pelanggar. Tetapi tangkap dan kandangkan. Ini merupakan kesepakatan bersama di tingkat muspida. 

“Tugu Kujang, Istana dan Kebun Raya Bogor adalah pusat kota yang merupakan wibawa dan representasi Kota Bogor,” Jika disini acak-acakan bagaimana dipinggir. Apalagi sekarang presiden dan keluarga  tinggal disini, karenanya Pemkot Bogor benar-benar fokus menata pusat kota. Pedestrian dibangun, lalin direkayasa, PKL ditertibkan dan sebagainya yang Alhamdulillah progresnya baik. Ini semua berkat sinergitas, koordinasi dan kolaborasi semua unsur mulai dari DLLAJ, Polresta Bogor Kota dan TNI,” tutur Bima yang didampingi Kepala DLLAJ Kota Bogor Rahmawati.

Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi Ario Seto mengajak semua unsur untuk membenahi internal masing-masing. Suyudi mengingatkan, sebagai pemangku kebijakan harus mampu jawab tantangan dan tuntutan masyarakat di era keterbukaan teknologi dan informasi.  “Ragam ekspresi kita hadapi dan sikapi secara bijak, jangan antipati atau marah. Itulah dinamika masyarakat, kuncinya kembali ke tupoksi masing-masing Insya Allah aman dan selamat,” tegas Suyudi. 

Lanjut Suyudi, benang kusut lalu lintas yang melanda Kota Bogor disebabkan angkot yang overload, adanya pasar tumpah/PKL dan parkir liar. Bila ketiganya tidak dibenahi akan melelahkan dan akan dimaki orang terus. Dalam kesempatan itu Suyudi mengajak semua pihak untuk menjaga apa yang sudah ditegakkan dan diperlukan ketegasan. Terkait pungli, Suyudi mengimbau semua untuk pihak tidak bermain-main. Untuk penegakan hukum dan penertiban, Suyudi beserta jajaran Polresta Bogor Kota menyatakan dukungan dan siap menjalankan kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Bogor.  “Kami tidak ingin berseberangan dengan rekan-rekan. Jangan sampai kita yang buat aturan, kita yang memelihara kita juga yang melanggar,” imbaunya. (rabas/indra-eto)