Beranda >

Berita > Mahasiswa Kepulauan Anambas Belajar Pada Bima Arya


25 Desember 2016

Mahasiswa Kepulauan Anambas Belajar Pada Bima Arya

Sekitar 55 Mahasiswa dari Kabupaten Kepulauan Anambas bertandang ke Kota Bogor Sabtu (24/12/2016) untuk Temu Tokoh Wali Kota Bogor Bima Arya. Kedatangan mahasiswa/i peserta Program Young Leader dari MedcoEnergi Natuna dengan Fasilitator Paramitra Foundation ini, merupakan tindak lanjut dari leadership training yang sudah dilakukan beberapa hari lalu di Kota Bogor.

Direktur Paramitra Foundation, Irfan Fauzi Arief  mengatakan, program training dan pendampingan ini baru pertama kali diadakan dan berlangsung selama dua bulan dengan mengambil lokasi di Jakarta dan Bandung. Selama mengikuti program, mahasiswa dari Kabupaten Kepulauan Anambas itu dilatih manajemen, kepemimpinan, public speaking dan bertemu tokoh. Tujuannya agar anak-anak dari kepulauan Anambas mempunyai visi misi menjadi pemimpin di masa depan. “Melalui program ini diharapkan mereka jadi punya inspirasi, motivasi untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Anambas salah satunya dengan bertemu Wali Kota Bogor,”jelasnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Jangan pernah mempunyai pemikiran menjalani sesuatu dengan mudah karena ada yang cepat sukses, cepat pula gagalnya. Semakin banyak mengerjakan tugas semakin terbiasa juga dalam menyelesaikan masalahnya, sebaiknya jika tidak menghadapi masalah tidak akan teruji. Beberapa orang malah menjadikan maslaah sebagai temannya. “Ketika ada masalah saya tersenyum dan menghadapinya karena dari masalah saya jadi tertempa. Tidak ada orang besar yang cengeng dan mudah menyerah,” tegasnya.

Point kedua, lanjut Bima, masa depan itu bukan ditunggu tetapi dijemput dan disiapkan dari sekarang karena masa depan hanya dimiliki orang-orang yang menyiapkan. Point ketiga hidup itu harus fokus, fokus dan fokus dan itu harus dikejar terus karena hanya  yang bersangkutan yang tau apa yang dimau. Orang yang tidak fokus tidak akan sukses. Sejarahpun mencatat hanya orang yang berani mengambil resiko yang bisa mendapatkan sesuatu yang besar.

“Hidup itu pilihan, pilihan untuk mengambil resiko. Orang-orang yang punya banyak pilihan semakin baik. Dan terakhir sebaik-baiknya orang adalah yang memberi manfaat kepada orang lain. Di bidang apapun kalian berkarir jika filosofinya itu akan ringan,” pungkasnya (fla) Mor