Beranda >

Berita > Bima : Kepentingan Lebih Besar Adalah Kemaslahatan Bagi Semua


28 Desember 2016

Bima : Kepentingan Lebih Besar Adalah Kemaslahatan Bagi Semua

Di penghujung tahun 2016, Wali Kota Bogor, Bima Arya merombak kabinetnya. Kali ini perombakan terbilang besar-besaran karena pejabat yang dilantik jumlahnya mencapai lebih dari 1.000  orang. Termasuk pejabat eselon 2 dan 3 di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. Pelantikan dan pengukuhan yang berlangsung Rabu (28/12/2016) di Pajajaran Resort Hotel BNR terbagi pada dua sesi.

Sesi pertama pada pagi hari pelantikan dan pengukuhan diikuti 190 pejabat eselon II dan III. Pada kesempatan itu Bima mengingatkan tentang tanggungjawab pejabat. Menurutnya, semua pejabat yang hadir saat itu adalah orang-orang yang menentukan Kota Bogor. “Hitam putihnya Kota Bogor ada di tangan kita semua,” katanya. Sebab desain, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kota Bogor semua disiapkan dan dilaksanakan oleh para pejabat. Begitu juga harapan warga, ada di tangan para pejabat.

Itu sebabnya Bima mengajak mereka untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Diharapkan target-target tahun 207 bisa dituntaskan, karena tahun 2018 konsentrasi akan terfokus pada pengeloaan pilkada. Selain itu Bima juga mengingatkan para pejabat tentang perlunya mengelola kepentingan dengan sebaik-baiknya. “Kepentingan pribadi, bisnis, politik dan pilkada, itu adalah kepentingan kecil. Kepentingan yang lebih besar adalah kemaslahatan bagi semua,” ujar Bima.

Ia juga mengajak para pejabat untuk selalu berusaha memperbaiki, memutus mata rantai hal-hal yang tidak baik, dan selalu melangkah ke depan untuk memulai sesuatu yang lebih baik. Hal itu juga berlaku bagi dirinya untuk terus berjuang menuntaskan tanggung jawab sampai 2018 dan berusaha menempatkan kepentingan yang lebih besar di atas segalanya.

Pada bagian lain Bima mengajak semua pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bogor menjadi The Dream Team. “Tim yang saling bekerjasama, saling mendorong, saling menolong dan saling membela. Bukan tim yang saling sikut, saling menjatuhkan dan saling menjelekan,” katanya. Sejauh ini Bima mengaku bangga menjadi bagian dari jajaran Pemerintah Kota Bogor yang menurutnya solid, guyub dan kompak serta menjaga persaudaraan.

Kondisi itulah yang menurutnya harus dipertahankan. Sebab, “Buat apa bertarung habis-habisan menjadi kepala dinas dan kepala bidang, bahkan menjadi Wali Kota apabila kita sampai mengorbankan silaturahmi dan persaudaraan,” katanya. Apalagi waktu tidak lama dan jabatan hanya sementara, sehingga semua akan kembali menjadi warga biasa masyarakat Kota Bogor. (Tria/Ulfa/Adyt/Indra/Met) Mor